Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata SBY, Jangan Hancurkan Pesaing dengan Kekuatan Uang dan Kekerasan

Kompas.com - 05/01/2018, 11:22 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pernyataan politik tahun 2018.

Pernyataan politik ini disampaikan SBY di Kantor Sekretariar DPC Partai Demokrat, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/1/2018).

Ada lima hal yang disampaikan SBY. Salah satunya, meminta agar pelaksanaan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 tidak diwarnai penggunaan kekuatan uang secara besar-besaran untuk menghancurkan lawan, serta melakukan kekerasan fisik.

SBY meminta, semua pihak menjunjung tinggi moral dan etika politik dalam berkompetisi pada pesta demokrasi sehingga penyelenggaraannya berlangsung jujur, adil, demokratis, bebas dari kecurangan dan pelanggaran.

Baca juga: SBY Ingatkan Netralitas Aparat Negara dan Jangan Ada Kriminalisasi di Pemilu

Apalagi, jika menghalalkan segala cara yang bertentangan dengan undang-undang dan aturan pemilu.

"Tidak menghancurkan pesaing dengan kekuatan uang besar-besaran, meskipun persaingan bisa sangat keras. Tapi ingat, selalu ada batasnya. Kekerasan dan penggunaan kekuatan fisik bukan cara yang baik," kata SBY.

SBY mengatakan, semua pihak harus memegang prinsip kompetisi antar-saudara dan persaingan dalam persatuan.

Setiap kandidat dan partai politik, menurut dia, pasti ingin memenangkan kontestasi. 

Baca: SBY: Saya Yakin Jokowi Ingin Tinggalkan Legacy, Pemilu yang Demokratis

Namun, apapun hasil pemilu, semua pihak harus menerima dan menghormati hasilnya. 

"Demokrat pernah menang dan kalah. Kalau menang bersyukur dan tentu senang. Namun tetap menjaga perasaan yang kalah. Kalau kalah, menerima secara kesatria dan langsung mengucapkan selamat kepada yang menang, tidak memelihara dan mewariskan dendam dan kebencian kepada penerus kita," ujar SBY.

"Ini indahnya sportivitas dalam kompetisi yang beradab. Ini etika yang harus kita junjung tinggi dan jalankan," tambah dia.

Kompas TV Rapat darurat ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertemu Jokowi, Pimpinan MPR Laporkan Rencana Amendemen 1945

Bertemu Jokowi, Pimpinan MPR Laporkan Rencana Amendemen 1945

Nasional
Kemkominfo Minta Pelaku Usaha Lapor Jika Terdampak Pemutusan Internet ke Kamboja dan Filipina

Kemkominfo Minta Pelaku Usaha Lapor Jika Terdampak Pemutusan Internet ke Kamboja dan Filipina

Nasional
Bertemu Pimpinan MPR, Jokowi Minta Sidang Tahunan MPR 2024 Digelar Seperti Biasa

Bertemu Pimpinan MPR, Jokowi Minta Sidang Tahunan MPR 2024 Digelar Seperti Biasa

Nasional
Menkominfo: Target Pemulihan Penuh Layanan PDNS Pertengahan Agustus 2024

Menkominfo: Target Pemulihan Penuh Layanan PDNS Pertengahan Agustus 2024

Nasional
Hutama Karya Alokasikan 70 Persen Lahan di Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera untuk UMKM

Hutama Karya Alokasikan 70 Persen Lahan di Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera untuk UMKM

Nasional
SYL Siap Hadapi Sidang Tuntutan, Keluarga Saksikan Lewat TV

SYL Siap Hadapi Sidang Tuntutan, Keluarga Saksikan Lewat TV

Nasional
MKD Dinilai Bebani DPR Periode Mendatang Jika Tak Menindak Anggota Dewan Pemain Judi Online

MKD Dinilai Bebani DPR Periode Mendatang Jika Tak Menindak Anggota Dewan Pemain Judi Online

Nasional
Belajar dari 2020, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan ASN Tak Berpihak pada Pilkada 2024

Belajar dari 2020, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan ASN Tak Berpihak pada Pilkada 2024

Nasional
Kejagung Bakal Tuntut Pelaku Judi Online dengan Hukuman Maksimal

Kejagung Bakal Tuntut Pelaku Judi Online dengan Hukuman Maksimal

Nasional
MKD Didesak Pecat 82 Anggota DPR yang Main Judi 'Online'

MKD Didesak Pecat 82 Anggota DPR yang Main Judi "Online"

Nasional
Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Nasional
PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

Nasional
KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

Nasional
Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Novel Baswedan Sampai Mantan 'Raja OTT' Akan Daftar Capim KPK

Novel Baswedan Sampai Mantan "Raja OTT" Akan Daftar Capim KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com