Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Saya Yakin Jokowi Ingin Tinggalkan "Legacy", Pemilu yang Demokratis

Kompas.com - 05/01/2018, 09:31 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pernyataan politiknya pada 2018. Penyampaian pernyataan politik itu digelar di kantor Sekretariat DPC Partai Demokrat, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/1/2018).

Salah satu yang disinggung SBY adalah menyangkut peran pemerintahan Presiden Joko Widodo menyukseskan Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. SBY mengatakan, mengawali 2018 ini ke depan akan ada banyak agenda dan kegiatan penting, termasuk urusan Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.

"Kita ketahui, pemilihan umum yang akan memilih presiden dan wakil presiden; memilh para wakil rakyat di DPR, DPD, dan DPRD; serta pilkada yang akan memilih gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakil-wakilnya bukanlah urusan elite politik semata, melainkan kepentingan rakyat. Sebab, akan berpengaruh terhadap nasib dan masa depan rakyat kita," kata SBY di lokasi acara.

SBY menegaskan, dirinya tak bermaksud mendikte atau menggurui mengenai apa yang harus dilakukan negara atau pemerintah, khususnya mengenai pilkada dan pilpres mendatang.

"Sebab, pertama, Partai Demokrat mengetahui bahwa Presiden Jokowi berserta pemerintahan yang dipimpinanya dengan serius sedang dan akan terus melakukan tugas dan kewajibannya," ujar SBY.

Baca juga: Megawati dan SBY Akan Jadi Jurkam pada Pilkada Jatim 2018

SBY yakin Jokowi ingin berbuat yang terbaik untuk rakyat, seperti membuat sejahtera. Hal itu, kata SBY, telah dilihat partainya dengan hasil dan prestasi yang diraih pemerintahan Jokowi. Dia berharap, prestasi itu dijaga dan ditingkatkan pemerintahan Jokowi.

"Namun, Partai Demokrat juga mengingatkan sejumlah permasalahan dan kekurangan di sana-sini masih dirasakan dan dihadapi rakyat kita," ujar SBY.

Karena itu, Demokrat mendorong pemerintah melakukan perbaikan dan bekerja lebih gigih lagi sehingga dua tahun sisa pemerintahan Jokowi ini lebih banyak lagi hasil yang dapat dicapai.

Baca juga: Jelang Pemilu, Perlukah Jokowi Ikuti Jejak SBY pada 2009?

"Partai Demokrat yakin bahwa Presiden Jokowi beserta perangkat negara dan pemerintah telah mempersiapkan pengelolaan pemerintahan kita di dua tahun yang penuh tantangan dengan sebaik-baiknya, termasuk memastikan agar Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 dapat berjalan dengan aman, damai, tertib, dan lancar, dapat pula berlangsung secara jujur, adil, dan demokratis," ujar SBY.

"Saya juga yakin Presiden Jokowi ingin meninggalkan legacy yang baik dan diingat sejarah, yaitu berlangsungnya pemilu yang fair dan demokratis," ujar presiden keenam Indonesia tersebut.

Kompas TV Kepolisian membantah soal kriminalisasi terhadap Syahari Jaang bakal, calon gubernur Kalimantan Timur dari Partai Demokrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com