Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilkada, PKS Sebut Tak Ada Kontrak Politik Menangkan Capres di 2019

Kompas.com - 04/01/2018, 19:23 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan bahwa partainya tidak memiliki kontrak khusus dengan calon kepala daerah.

Kontrak khusus yang dimaksud adalah kewajiban calaon kepala daerah untuk mendukung calon presiden dari PKS pada Pilres 2019 mendatang.

"Ada pakta integritas saya mintakan kepada mereka bagaimana mereka menjadi kepala daerah yang baik dan benar," ujarnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (4/1/2018).

"Tetapi tidak ada satu pun statement bahwa mereka harus mendukung calon presiden dari PKS, tidak ada," sambung Sohibul.

Ia mengatakan bahwa hal itu bukanlah karangannya. Bahkan ia mempersilahkan wartawan untuk menanyakan langsung ada atau tidak kontrak politik yang dimaksud kepada para calon kepala daerah yang didukung oleh PKS.

(Baca juga : Mesra dengan Gerindra dan PAN, PKS Diceraikan Partai Lain)

Ditemui di tempat yang sama, calon Gubernur Jawa Barat yang didukung PKS yakni Sudrajat memberikan respons datar saat ditanya terkait hal tersebut.

"Saya konsentrasi di Jawa Barat dulu untuk pemilihan gubernur," ucap Sudrajat.

Sebelumnya, PKS mempermasalahkan kontrak politik Deddy Mizwar dengan partainya sendiri yaitu Demokrat.

Di dalam pakta integritas itu disebutkan bahwa Deddy harus mendukung calon Presiden yang diusung Demokrat pada Pilpres 2019.

Akibat hal tersebut, PKS memutuskan untuk mencabut dukungan dari Deddy Mizwar di Pilkada Jawa Barat. PKS lantas merapat ke Gerindra untuk mengusung Sudrajat.

Kompas TV PKS saat ini belum akan mengumumkan nama bakal calon kepala daerah Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com