Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Upaya Penjegalan, PPP Minta Ridwan Kamil Umumkan Pendampingnya

Kompas.com - 27/12/2017, 09:24 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PPP Romahurmuziy meminta Ridwan Kamil untuk segara mengumumkan nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) yang akan mendampinginya pada Pilgub Jabar 2018.

Menurut Romahurmuziy, yang biasa disapa Romi, hal ini harus dilakukan Ridwan Kamil menyusul adanya poros partai lain yang mencoba mengganjal pencalonannya.

"Lebih baik segera menyepakati karena tarik menarik di Jabar begitu kencang," ujar Romi, di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (26/12/2017) malam.

Baca juga: PPP Akui Komunikasi dengan Ridwan Kamil Mulai Membaik

Upaya penjegalan Ridwan Kamil, menurut Romi, dilakukan dengan berupaya menarik satu per satu tiga partai yang sejak awal menyatakan dukungan kepada Wali Kota Bandung itu untuk bergabung ke poros lain.

Sekjen PPP Arsul Sani (kiri) bersama Ketua Umum PPP Romahurmuziy (kanan), dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (tengah) berdoa saat memberikan keterangan pers mengenai pengumuman calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, di kantor DPP PPP, Tebet, Jakarta, Selasa (24/10/2017). PPP resmi mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur dan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum sebagai calon Wakil Gubernur untuk bertarung dalam Pilkada Jawa Barat pada 2018.ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Sekjen PPP Arsul Sani (kiri) bersama Ketua Umum PPP Romahurmuziy (kanan), dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (tengah) berdoa saat memberikan keterangan pers mengenai pengumuman calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, di kantor DPP PPP, Tebet, Jakarta, Selasa (24/10/2017). PPP resmi mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur dan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum sebagai calon Wakil Gubernur untuk bertarung dalam Pilkada Jawa Barat pada 2018.
Tiga partai terebut yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

PPP berharap agar tiga partai pengusung Ridwan Kamil tidak bergeser ke poros lain karena bisa menyebabkan kurangnya dukungan untuk maju dalam Pilgub Jabar. 

Padahal, kata Romi, elektabilitas Ridwan Kamil selalu menempati posisi teratas pada berbagai survei.

Baca: Kirim Isyarat ke Ridwan Kamil, Partai Golkar Dinilai Belum Move On

Oleh karena itu, ia menilai wajar ada poros lain yang mencoba menjegal pencalonan Ridwan Kamil.

Rencananya, dalam waktu dekat, Romahurmuziy akan bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh untuk berkomunikasi terkait hal tersebut.

"Makanya kami membangun komunikasi intensif dengan ketiga partai ini agar hal itu (gagalnya pencalonan Ridwan Kamil) tidak terjadi," kata dia.

Kompas TV Peta politik pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat berubah setelah Golkar menarik dukungan kepada Ridwan Kamil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Nasional
Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Nasional
Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Nasional
Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: 'Nusantara Baru, Indonesia Maju'

Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: "Nusantara Baru, Indonesia Maju"

Nasional
KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

Nasional
Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

Nasional
Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

Nasional
Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Tanggung Jawab Penyedia Layanan Disorot

PDN Diserang "Ransomware", Tanggung Jawab Penyedia Layanan Disorot

Nasional
Menkominfo: Pemerintah Tidak Akan Bayar Permintaan Tebusan 8 Juta Dollar Peretas PDN

Menkominfo: Pemerintah Tidak Akan Bayar Permintaan Tebusan 8 Juta Dollar Peretas PDN

Nasional
Serangan Siber ke PDN, Kesadaran Pemerintah Amankan Sistem Dinilai Masih Rendah

Serangan Siber ke PDN, Kesadaran Pemerintah Amankan Sistem Dinilai Masih Rendah

Nasional
Berkaca dari Kasus Vina Cirebon, Komnas HAM Sebut Proses Penyidikan dan Penyelidikan Polisi Rentan Pelanggaran

Berkaca dari Kasus Vina Cirebon, Komnas HAM Sebut Proses Penyidikan dan Penyelidikan Polisi Rentan Pelanggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com