Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Kubu Pro Novanto Gagalkan Munaslub, Doli Wanti-wanti DPD I

Kompas.com - 01/12/2017, 22:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia khawatir terhadap kekuatan pro Setya Novanto di internal Golkar, terutama di tingkat DPP.

Kekuatan tersebut berpotensi menggagalkan penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

"Kalau dalam waktu Senin atau Selasa besok, DPP tidak merespons surat rekomendasi atau usulan 2/3 lebih DPD, itu indikasi kuat bahwa dalam DPP, ada orang-orang Setya Novanto yang masih tidak menginginkan Munaslub," ujar Doli dalam acara diskusi di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (1/12/2017).

Oleh sebab itu, Doli berharap kepada DPD tingkat I dan II yang sebagian besar menghendaki Munaslub untuk mengganti Setya Novanto dari jabatan ketua umum.

Baca juga : Politisi Golkar Minta Istana Tak Dikaitkan dengan Munaslub Golkar

Doli meminta DPD I dan II tidak membuka ruang negosiasi terhadap kekuatan pro Setya Novanto untuk menggagalkan Munaslub dan melanggengkan Setya Novanto menjadi ketua umum.

"Sekarang ini harus disadari betul, terutama oleh DPD provinsi bahwa arus perubahan itu bukan hanya dari dalam, tapi dari publik, juga negara," ujar Doli.

"Kalau misalnya publik, termasuk negara mendorong perubahan, DPD provinsi juga masih main-main, untuk apa hidup di Indonesia kalau aspirasi kuat itu dilawan? Oleh sebab itu saya berharap jangan lagi buka peluang negosiasi, terutama bagi DPD I," lanjut dia.

Baca juga : Yorrys Sebut Munaslub Golkar Digelar Paling Lambat 15 Desember 2017

Tersangka kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto menaiki mobil tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/11/2017). Ketua DPR tersebut menjalani pemeriksaan perdana selama lima jam usai ditahan oleh KPK terkait dugaan korupsi proek KTP elektronik.ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A Tersangka kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto menaiki mobil tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/11/2017). Ketua DPR tersebut menjalani pemeriksaan perdana selama lima jam usai ditahan oleh KPK terkait dugaan korupsi proek KTP elektronik.
Apalagi, masih ada DPD I yang belum menandatangani rekomendasi penyelenggaraan Munaslub. Salah satunya DPD Nusa Tenggara Timur (NTT), daerah pemilihan Setya Novanto. DPD itu masih sangat mungkin melakukan lobi ke DPD lainnya untuk memutar haluan menggagalkan Munaslub.

"Peluang dia konsolidasi ke DPD lain masih mungkin. Makanya tumpuan kita, publik serta negara ada pada 2/3 DPD yang bahkan sudah mau 3/4. Kalau mereka masih main-main lagi, yang rusak bukan hanya Golkar, tapi tatanan politik dan demokrasi di Indonesia runtuh," ujar Dolly.

Baca juga : Ini Permintaan Jokowi untuk Munaslub Golkar

Partai Golkar dikabarkan segera menyelenggarakan Munaslub pertengahan Desember 2017 mendatang. Senin (4/11/2017), struktur partai akan memutuskan panitia, waktu dan tempat Munaslub.

"Sudah disepakati, mungkin kami laksanakan tidak lebih dari 15 Desember 2017," ujar Yorrys dalam diskusi di Sekretariat Formappi, Jakarta Timur, Kamis (30/11/2017).

Kompas TV Partai Golkar bisa terpecah jika munaslub untuk membahas penggantian ketua umum dilakukan lebih cepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com