Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GIF Pornografi di WhatsApp dan Ultimatum dari Pemerintah

Kompas.com - 07/11/2017, 08:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis

Kompas TV Pemerintah meminta WhatsApp segera menghapus konten pornografi dalam fiturnya.

Ultimatum dari Kominfo

Kementerian Kominfo menyadari besarnya keresahan masyarakat terhadap adanya konten pornografi di WhatsApp.  Dirjen Aplikasi dan Informatika Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pemerintah sudah berusaha mengontak Facebook, induk perusahaan WhatsApp, sejak heboh terkait konten pornografi tersebut muncul pada Minggu (16/11/2017).

Namun, karena perbedaan waktu antara Indonesia dan Amerika Serikat, baru ada jawaban pada Senin di hari. "Karena perbedaan waktu antara Indonesia dan Amerika Serikat respon mereka agak terlambat," kata Samuel dalam jumpa pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Senin (6/11/2017).

Awalnya, pihak Facebook pun berkilah bahwa konten GIF pornografi yang ada di aplikasi WhatsApp dari pihak ketiga, yakni Tenor.com. Mereka menolak bertanggungjawab dan meminta pemerintah mengontak Tenor selaku penyedia GIF yang mengandung pornografi itu.

Baca juga: Ketua Komisi I DPR Minta Kominfo Blokir Konten Porno di WhatsApp

"Responnya Ini adalah konten pihak ketiga. Kami diharapkan kontak pihak ketiga," kata Samuel.

Namun, lanjut Samuel, pemerintah tidak terima dengan jawaban tersebut. Ia meminta pihak WhatsApp tetap bertanggungjawab dengan konten di aplikasi mereka, termasuk yang disediakan pihak ketiga.

"Kita tidak mau menerima penjelasan dari tersebut, mereka (WhatsApp) pun harus aktif melakukan breakdown, minimal konten itu tak dapat diakses dari Indonesia," kata Samuel.

Apalagi, pemerintah juga sudah memblokir 6 situs Tenor, yakni tenor.com, api.tenor.com, blog.tenor.com, qa.tenor.com, media.tenor.com, media1tenor.com sejak Senin pagi. Namun nyatanya, konten GIF berbau pornografi yang disediakan Tenor di aplikasi WhatsApp masih bisa diakses.

Samuel pun mengakui pemblokiran pada situs tenor.com memang tidak langsung berdampak pada konten yang sudah tersedia di WhatsApp. "Karena itu memang yang diblokir adalah tenornya. Tetapi ini sudah terkoneksi dengan WhatsApp. Sudah di dalam aplikasinya," kata dia.

Baca juga: WhatsApp Berkilah Konten Pornografi dari Pihak Ketiga, Pemerintah Tak Terima

Pemerintah pun memberikan ultimatum kepada WhatsApp, jika dalam waktu 2x24 jam konten pornografi tersebut masih dapat diakses, maka pada Rabu (8/11/2017), pemerintah akan memblokir aplikasi tersebut.

Pemerintah juga sebelumnya pernah memblokir aplikasi berbagi pesan telegram karena mengandung unsur radikalisme. Namun, blokir tersebut dicabut setelah pihak telegram sepakat bekerjasama.

"WhatsApp tidak boleh lepas tangan karena ini ada di platformnya. Mereka harus menindaklanjuti. Kalau tidak, pemerintah akan 'mentelegramkan' WhatsApp. Paham kan? Jadi kita akan lakukan pemblokiran," ucap Samuel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com