Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titiek Soeharto: Negara Pluralis Ciptakan Pemerintahan yang Transparan

Kompas.com - 18/10/2017, 14:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis

SAINT PETERSBURG, KOMPAS.com - Anggota Delegasi Parlemen RI Titiek Soeharto menyoroti keterkaitan antara keberagaman dengan sistem pengelolaan pemerintahan yang baik.

Kedua hal itu dinilainya memberikan kontrubusi satu sama lain.

Titiek menyampaikan hal tersebut sebagai perwakilan dari Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) dalam forum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-137, di Tavrichesky Palace, Saint Petersburg, Rusia, Rabu (16/10/2017).

"Sebuah negara yang mampu mengelola keberagaman dengan baik akan mampu menciptakan pemerintahan yang adil, berimbang, mampu mendengarkan aspirasi rakyat, dan transparan," ujar Titiek.

Putri Presiden kedua RI, Seoharto, itu, menekankan pentingnya menghadirkan pemerintahan yang bersih dari praktik korupsi.

Menurut dia, korupsi sangat mudah mengganggu stabilitas yang terjadi dalam sebuah negara.

Penelitian yang dilakukan Institute for Economic and Peace menyebutkan di sebuah negara dengan tingkat korupsi rendah, kenaikan angka korupsi tak terlalu berpengaruh pada situasi damai di dalam negeri tersebut.

Namun, hal berbeda terjadi pada negara yang korup di mana angka korupsinya masih tinggi. Sedikit saja kenaikan korupsi terjadi, akan sangat mengganggu perdamaian di negeri tersebut.

Korupsi, lanjut Titiek, berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Pembangunan berkelanjutan tak akan terlaksana jika korupsi merajalela. GOPAC menginginkan agar SDGs dapat dicapai bersama negara-negara IPU.

SDGs mencakup berbagai tujuan untuk dicapai pada tahun 2030 di antaranya pada bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga sistem pemerintahan yang baik.

Dengan terlaksananya SDGs, diharapkan semua warga negara berhak mendapatkan kehidupan yang layak dan kebebasan.

Oleh karena itu, Titiek mengimbau kepada anggota parlemen sedunia untuk mengawasi penggunaan kekuasaan agar hak-hak itu tidak hilang atau dikorupsi.

"Kami ingin agar anggota parlemen sedunia bisa menyadari pentingnga kerangka global SDGs. Untuk menerapkan SDGs, sudah disusun parliamentarian handbook yang berisi best practices di seluruh dunia," kata politisi Partai Golkar itu.

Kompas TV Jalan tol ini menghubungkan Kota Palembang ke Indralaya sepanjang 22 kilometer.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

Nasional
Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Nasional
Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Nasional
Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Nasional
Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Nasional
Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Nasional
Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Satgas Judi "Online" Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Nasional
PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi 'Online' ke MKD

PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi 'Online'

MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi "Online"

Nasional
Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Nasional
PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Nasional
Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Nasional
Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Nasional
Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com