Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: Pak Jokowi Jauh Berbeda dengan Rezim Sebelumnya

Kompas.com - 18/10/2017, 03:30 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P Arteria Dahlan tidak sepakat dengan sejumlah kelompok masyarakat yang berpendapat bahwa Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat (Perppu Ormas) merupakan wujud sikap otoriter Presiden Joko Widodo.

Menurut Arteria, kepemimpinan Presiden Jokowi tidak bisa disamakan dengan rezim sebelumnya, yakni kepemimpinan Presiden Soeharto.

"Saya katakan Pak Jokowi ini jauh berbeda. Jadi Presiden hari ini tiap hari di-bully di medsos. Rakyatnya berani," ujar Arteria dalam diskusi di Megawati Institute, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2017).

"Iklim sudah berubah jauh. Kalau mengatakan perppu ini bentuk otoriter pemerintah itu salah," kata dia.

Arteria pun mengungkapkan alasan kenapa Perppu Ormas tak bisa dianggap otoriter. Pertama, Perppu Ormas tidak mengubah substansi mengenai aturan terkait pembentukan Perppu Ormas.

Perppu Ormas, kata Arteria, hanya mempertegas mengenai sanksi bagi ormas-ormas yang berideologi anti-Pancasila.

"Materi muatan yang di UU lama kan tidak diubah. Hanya kalau ada sanksi diefektifkan. Perppu tidak mengubah syarat pembentukan ormas. Itu kan tidak diubah sama sekali, yang diubah hanya Pasal 59, menambahkan dan mempertegas soal sanksi. Lebih efektif," tuturnya.

(Baca juga: Perwakilan Muhammadiyah Minta DPR Tidak Mengesahkan Perppu Ormas)

Selain itu, lanjut Arteria, sejak UU Ormas dibuat dan Perppu Ormas diterbitkan, tidak banyak ormas yang dibubarkan oleh pemerintah.

Sementara, jumlah ormas yang ada di Indonesia berjumlah sekitar 349 ribu per 18 September 2017.

Di sisi lain, ormas yang dibubarkan oleh pemerintah masih memiliki kesempatan untuk menggugat kebijakan tersebut melalui pengadilan.

"Yang kena perppu ini bisa dihitung dengan jari. Ormas radikal sudah bisa dihitung oleh Kemendagri, apa pemerintah bubarkan? Yang kelewatan dan konyol, baru kita bubarkan," kata Arteria.

Kompas TV Anggota komisi II DPR RI menggelar rapat pembahasan PERPPU Ormas bersama sejumlah unsur dari pemerintah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Nasional
Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com