Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Zaka-Ningsih, Pasutri yang Menabung Koin hingga Puluhan Juta

Kompas.com - 06/10/2017, 17:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan suami istri Moh Zaka (31) dan Agustine Wirastianingsih (31) terkejut bukan main. Uang logam hasil menabung sejak 2010, ternyata sudah mencapai puluhan juta rupiah.

Uang-uang logam itu terisi pada 10 galon air mineral. Satu galon air mineral isinya bermacam-macam. Ada uang logam nominal Rp 100, Rp 200, Rp 500 hingga Rp 1.000.

Di rumah kontrakan 3,5 x 4 meter yang ia sewa Rp 800.000 per bulan, Zaka dan Ningsih butuh waktu sepekan sejak akhir September 2017 lalu untuk mengeluarkan uang logam, sekaligus menghitungnya.

"Sebenarnya totalnya ada 12 galon. Tapi yang dibongkar hanya sepuluh galon saja. Total uang logamnya itu ada Rp 60 juta. Sisanya dua galon untuk ditabung lagi," ujar Zaka kepada Kompas.com. Kamis (5/10/2017).

Saking banyaknya, pasangan suami istri yang tinggal di Desa Kemelagi Kabupaten Mojokerto itu sampai membayar beberapa orang tetangga untuk membantu menghitung.

Rezeki nomplok bagi sang tetangga. Sebab, mereka mendapat upah Rp 200.000 hingga Rp 300.000, tergantung dari jumlah hari menghitung uang logam.

(Baca: 5 Tahun Tabung Receh di 10 Galon, Zaka-Ningsih Kaget dengan Jumlahnya)

Usai terkumpul, uang Rp 60 juta itu dibagi-bagi untuk berbagai macam kebutuhan. Sebagian besar dikirim ke ibunda Zaka di Palembang. Rumah sang ibunda dilalap si jago merah, baru-baru ini.

"Sisanya ya buat bayar kontrakan. Karena yang punya kontrakan bilang mau jual tanahnya kalau kita enggak bayar. Makanya harus segera saya bayar," ujar Zaka.

Sedikit juga ia sisihkan untuk uang jajan dua dari tiga anaknya, Mohammad Rizki Aulia (kelas 2 SD) dan Arizania Naura Desi (TK O besar). Maklum saja, selama ini Zaka hanya memberikan uang jajan seadanya bagi kedua anaknya itu, tidak seperti anak seusia mereka di sekolahnya.

"Sekalian uang untuk pendidikan masa depan anak-anak saya, termasuk yang paling kecil yang masih empat tahun, Zahrina Azmi Salsabila," ujar Zaka.

Untuk memenuhi itu semua, penghasilan sekitar Rp 80.000-Rp 120.000 per hari hasil jualan pulsa di depan rumahnya tidak akan mungkin mencukupinya. Sementara Ningsih hanya ibu rumah tangga.

Mimpi

Menabung uang logam sebenarnya dimulai dari ketidaksengajaan. Zaka dan Ningsih sering sekali menemukan uang logam di sembarang tempat. Ada yang di jalan, di jok motor hingga di sudut kursi.

Zaka kemudian berdiskusi dengan Ningsih, mengapa uang receh itu tak dikumpulkan saja. Akhirnya sejak saat itu, keduanya pun rajin mengumpulkan uang logam.

"Saya kan sehari-hari jualan pulsa di depan rumah. Jadi banyak uang logam dari yang beli," ujar Zaka.

Suatu hari, Zaka menemukan artikel di internet. Artikel itu berisi seseorang yang membeli mobil dengan uang logam.

"Malamnya itu saya bermimpi seperti itu juga. Saya mikir apa bisa ya saya seperti dia. Kalau dia saja bisa, kenapa saya enggak?" lanjut Zaka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com