"Saya bertanya soal gestur Aidit. Tangannya ikut berbicara kah? Jidatnya naik turunkah? Dia bilangnya 'Begitulah'. Lalu saya tanya apa Aidit merokok, dia bilang 'Ya begitulah seperti biasanya orang merokok'," kenangnya lagi.
Tak hanya kesulitan menemui saksi sejarah, atau sumber pertama, Jajang juga mengatakan saat itu belum banyak literatur yang bisa memberikan gambaran mengenai orang-orang PKI.
Baca: Jajang C Noer: Memang Target Film G30S/PKI agar Orang Membenci PKI
Buku-buku autobiografi tentang mereka masih sangat minim. Jajang yakin, apabila ada yang mau memproduksi film Peristiwa 1965 saat ini, prosesnya akan lebih mudah dari yang pernah mereka lakoni 34 tahun silam.
Selain waktunya juga lebih cepat karena teknologinya sudah canggih, biayanya pun bisa menjadi lebih murah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.