Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Muhammadiyah Imbau Ribut-ribut Film G30S/PKI Diakhiri

Kompas.com - 22/09/2017, 18:06 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Azhar Simanjuntak mengingatkan agar semua pihak tak berlarut-larut soal pro kontra pemutaran film "Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI".

Apalagi, kata Dahnil, ribut-ribut soal boleh dan tidaknya film karya Arifin C Noer yang berdurasi kurang lebih 271 menit itu diputar sangatlah tidak produktif bagi Indonesia.

"Jadi menurut saya, ini tidak perlu diributkan. Wacana yang berkembang hari ini sangat tidak produktif sesuatu yang tidak perlu diperdebatkan," kata Dahnil di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Karenanya, ia mengimbau semua pihak mengakhiri keributan yang mempersoalkan film dokudrama propaganda Indonesia produksi tahun 1984 tersebut.

"Saya mengimbau berhenti memperdebatkan sesuatu yang tidak perlu. Yang mau nonton silakan, yang enggak mau nonton pun silahkan," ujar dia.

(Baca: Kontras Minta Reproduksi Film G30S/PKI untuk Pulihkan Luka Bangsa)

"Justru aneh ketika orang ribut karena ada yang mau nonton film G30S/PKI. Loh kita ngapain ribut orang mau nonton. Kalau film itu tidak sesuai kritik saja, enggak ada masalah," tambah Dahnil.

Dahnil juga mendukung, keinginan Presiden Joko Widodo agar film tersebut dibuat versi kekinian atau milenial.

"Asal tidak lari dari fakta empirik sejarah itu saja. Tapi kalau kemudian ada pendekatan cara penyampaian berbeda, saya pikir positif saja enggak masalah," kata dia.

"Esensinya jangan sampai dikaburkan. Kalau mau dibuat durasi 5 menit pun enggak masalah kan. Dibiayai negara lagi silahkan. Mau enggam dibiayai silahkan. Ini era kreatifitas loh asal bisa dipertanggungjawabkan," tutup Dahnil.

Kompas TV Anhar Gonggong: Revisi Film G30S/PKI Butuh Penjelasan Lanjut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com