Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaksanaan Proyek di Batubara Sudah "E-Procurement", Mengapa Masih Ada Suap?

Kompas.com - 14/09/2017, 22:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Pandjaitan mengatakan, pelaksanaan proyek terkait kasus dugaan suap Bupati Batubara OK Arya Zulkarnaen telah menggunakan sistem canggih, yaitu mekanisme  Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). 

Pada laman website LPSE Kabupaten Batubara, tercantum dua proyek terkait kasus suap ini, yaitu pembangunan Jembatan Sentang dan pembangunan Jembatan Sei Magung.

LPSE adalah penyelenggara sistem elektronik pengadaan barang atau jasa pemerintah. 

Lalu mengapa masih terjadi suap?

Baca: Kronologi Operasi Tangkap Tangan Bupati Batubara oleh KPK

Basaria mengatakan, secanggih apapun teknologi yang digunakan, yang mengendalikan tetap manusia.

"Kenapa terjadi suap, ya secanggih apapun alat itu, tapi yang kendalikan adalah manusia juga," kata Basaria, dalam jumpa pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (14/9/2017).

Dalam kasus Bupati Batubara, lanjut Basaria, dari pemeriksaan sementara, perusahaan yang digunakan tersangka Maringan Situmorang diduga tidak milik kontraktor tersebut.

Maringan diduga menyewa atau meminjam beberapa nama perusahaan, yang kemudian diatur sedemikian rupa sehingga ketika ikut pengadaan, pemenangnya tetap perusahaan yang digunakan Maringan.

"Jadi pinjam nama ada beberapa PT, diatur sedemikan rupa, sehingga nanti pemenangnya tetap saja menjadi MAS. Itu kira-kira modus yang sering mereka lakukan. Dan hal ini memang sering terjadi di mana-mana, bukan di Batubara ini saja," ujar Basaria.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, hampir setiap pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui mekanisme e-procurement.

LPSE sendiri mengoperasikan sistem e-procurement bernama Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).

Alex meyakini, 80 persen perkara korupsi di daerah itu menyangkut pengadaan barang dan jasa, semuanya lewat e-procurement.

"Kenapa masih terjadi, sistem sebagus apapun, tapi kalau ada kolusi, pasti akan terjadi juga," ujar Alex.

Selain kongkalikong antara penyedia barang dan jasa dengan panitia lelang, ada juga persekongkolan antar-sesama pengusaha.

"Ketika itu terjadi, sistem itu enggak jalan. Jadi dokumen lelang di-upload, mungkin dengan komputer yang sama, jadi seolah-olah peserta banyak. Bahkan mungkin di luar dia sudah mengatur nanti yang pemenang proyeknya saya. Kamu nanti proyek yang lain," ujar Alex.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com