Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Buat Kurikulum untuk Literasi Tangkal Hoaks

Kompas.com - 26/08/2017, 16:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) cabang Jakarta, Astari Yanuarti, menilai bahwa kemampuan masyarakat memahami suatu kabar atau berita perlu ditingkatkan.

Sehingga, informasi yang diterima atau beredar di media sosial dan di dunia maya tidak "ditelan mentah-mentah".

"Poin dari literasi medsos adalah berpikir kritis," kata Astari usai diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8/2017).

Ia mengatakan, data yang dihimpun Mafindo menyebutkan bahwa 187 juta dari 260 juta warga negara Indonesia saat ini mengakses internet. Namun, tidak semua pengguna internet itu punya kapasitas literasi yang memadai.

(Baca juga: Hadapi Penyebar Hoaks, Pemerintah Perlu Siapkan Strategi Makro)

Kondisi ini menguntungkan sejumlah pihak untuk menyebarkan berita bohong atau hoaks. Oleh karena itu, upaya peningakatan literasi ini menjadi sangat penting.

Astari mengatakan, Mafindo sudah menyampaikan masukan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kami minta ke pemerintah membuat kurikulum tentang literasi ini. Jadi ada pelajarannya, di SD misalnya," kata dia.

Kompas TV Genderang Perang Lawan Hoaks di Medsos (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com