Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Maria Hartiningsih
Wartawan

Wartawan | Penulis | Tinggal di Jakarta

Agama, Iman dan Cinta

Kompas.com - 15/08/2017, 14:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Akan tetapi, kondisi yang menyebabkan meningkatnya terorisme jarang diakui. Yang lebih banyak ditunjukkan adalah wajah tidak berdosa para korban pembunuhan oleh teroris, tetapi kekerasan lebih besar oleh yang berkuasa, hanya ditunjukkan oleh statistik, bahkan sering kali tidak terekam.


Jihad kebaikan

Menurut Syeikh Helminski, terorisme kadang dilakukan oleh sel independen, kecil, terinspirasi oleh propaganda internet. Ekstremis direkrut oleh propaganda yang licin dan tokoh karismatik meskipun alasan mereka lemah dan tidak ada pembenaran dari agama.

Namun, serangan terbesar dan paling mengejutkan, seperti pengeboman di Afganistan baru-baru ini, menunjukkan adanya dukungan dari suatu operasi profesional yang terorganisasi.

Bisa dijelaskan?
Banyak teror diatur dan dibiayai oleh kekuatan yang memiliki agendanya sendiri, yang mendapatkan keuntungan dari kekacauan itu dan menggunakan kebohongan idealistik sebagai umpan untuk menyembunyikan tujuan sebenarnya.

Saat ini, Amerika Tengah telah menjadi wilayah yang tidak nyaman dihuni karena permusuhan antar-geng pemuda. Mereka berusaha menemukan makna hidup melalui keinginan memiliki meskipun dilakukan dengan keji.

Sebenarnya, hal itu tidak terlalu berbeda dengan yang terjadi di Timur Tengah, tetapi tidak memakai justifikasi agama.

Secara ringkas, fenomena meluas dari kekerasan asimetris tidak khas Islam, tetapi akibat dari perebutan kekuasaan internasional, terutama di wilayah-wilayah strategis kaya sumber daya, yang mayoritas berada di negara-negara Islam.

Para jihadis gadungan akan sangat kecewa ketika mimpi-mimpi mereka hancur menjadi abu.
Mari kita sadari bahwa sebagian besar ini adalah akibat dari energi alfa laki-laki yang disalurkan secara buruk, bentuk dari amarah petarung yang mencari pelampiasan.

Apa yang bisa dilakukan?
Mari kita menggunakan energi kreatif dari warga terbaik untuk menciptakan upaya-upaya menarik orang guna menjalin persahabatan dan cinta, memberikan penghormatan kepada perempuan dan yang lemah, jihad terhadap kerusakan lingkungan, jihad untuk melindungi hak asasi manusia dan perdamaian dunia.


BIODATA:

  • Nama : Syeikh Kabir Elmund Helminski
  • Lahir : 1 Juli 1947
  • Pendidikan: Institute of Transpersonal Studies (M.A); PhD Kehormatan di bidang Sastra dari Universitas Selçuk, Konya, Turki.
  • Tahun 1994-2000 melakukan perjalanan keliling bersama para penari Sufi dari Turki dan memperkenalkan budaya spiritual Tarekat Mevlevi.
  • Buku, di antaranya: The Book of Language: Exploring the Spiritual Vocabulary of Islam dan The Book of Revelations: A Sourcebook of Selection from the Qur’an. Karyanya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com