Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Setia Kawan, Fungsionaris Muda Golkar Dukung Setya Novanto

Kompas.com - 25/07/2017, 12:34 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fungsionaris Muda Partai Golkar menegaskan dukungannya kepada Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

Dukungan itu disampaikan terkait penetapan tersangka Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Novanto terjerat kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Maman Abdurrahman sebagai juru bicara menuturkan, Golkar menghormati keputusan KPK dan mengedepankan hukum.

"Dalam semangat pemberantasan korupsi kan ini semangatnya ingin melakukan pemberantasan korupsi dengan mengedepankan hukum sebagai panglima. Kami hormati proses ini, kami hargai," ujar Maman di Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

(baca: Novanto Tersangka, Akbar Tandjung Khawatir Golkar Terdepak dari Parlemen)

Maman menegaskan, Golkar dari tingkat daerah hingga pusat, termasuk senior partai kompak menjaga soliditas partai.

Ia tak menampik, penetapan tersangka terhadap Novanto memang memberi dampak psikologis kepada setiap kader partai.

Namun, ada satu pegangan yang membuat partai kuat dalam menjalani cobaan tersebut, yakni poin ketiga Panca Bhakti Partai Golkar.

(baca: DPD Golkar se-Indonesia Solid Dukung Novanto meski Tersangka)

Poin ketiga tersebut berbunyi: "Kami, warga Partai Golongan Karya adalah Pembina Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang berwatak setia kawan."

"Jadi cita-cita dan semangat Golkar untuk menjaga itu dan mengedepankan aspek kesetiakawanan itu," tuturnya.

Golkar, kata Maman, belajar dari pengalaman sebelumnya dan tak ingin lagi terjebak dengan permainan kelompok-kelompok di luar partai yang ingin memecah belah.

Sebab, konflik partai akan berimbas pula pada kondusivitas pemerintahan.

 

(baca: Generasi Muda Golkar Kritik Keputusan DPP yang Pertahankan Novanto)

Ia mencontohkan, saat terjadi konflik dualisme kepengurusan Golkar beberapa waktu lalu.

"Kejadian konflik Partai Golkar setahun lalu berdampak secara linier terhadap kondusivitas negara kita hari ini. Ini yang mau kami jaga," ucap Maman.

Adapun saat disinggung masalah etika, Maman merasa bahwa tafsir "etika" setiap orang berbeda-beda.

Saat ini, menjaga stabilitas partai dianggap lebih penting untuk menjaga kondusivitas pemerintahan.

"Masalah etika dan sebagainya saya pikir tafsir nilai etika berbeda-beda. Artinya, kami menjaga kepentingan yang jauh lebih besar," ucapnya.

Kompas TV Golkar Serahkan Kasus Setya Novanto ke Proses Hukum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com