Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansus Angket Bikin Kaus, Tulisannya Sindir KPK

Kompas.com - 14/07/2017, 17:27 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu tampil sedikit berbeda saat rapat Pansus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (14/7/2017) siang.

Saat itu, Pansus tengah menggelar audiensi untuk menerima aspirasi masyarakat.

Jika biasanya para anggota Dewan rapat mengenakan kemeja, jas atau batik, anggota Pansus Hak Angket KPK itu mengenakan kaus berkerah berwarna biru dongker.

Kaus itu menarik perhatian lantaran ada tulisan yang seakan menyindir KPK.

"PANSUS. Kalau Benar Kenapa Takut, Kalau Bukan Kita Siapa Lagi," begitu bunyi tulisan di bagian belakang kaus yang dipakai Masinton.

(baca: Lawan Pansus DPR, Pegawai KPK Ajukan Uji Materi ke MK)

Anggota Pansus Hak Angket KPK Masinton Pasaribu saat mengenakan kaos polo seragam pansus dalam rapat pansus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/7/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Anggota Pansus Hak Angket KPK Masinton Pasaribu saat mengenakan kaos polo seragam pansus dalam rapat pansus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/7/2017).
Tulisan "PANSUS" tersebut tercetak berwarna kuning dengan ukuran yang lebih besar dari kata-kata lainnya.

Sedangkan kata-kata lainnya lebih kecil dan dicetak dengan warna putih.

(baca: Lucunya Pansus Angket DPR, Temui Koruptor Musuhnya KPK...)

Pada bagian depan kaus yang dikenakan Masinton, tertulis kalimat "Bring Back Justice" pada dada kanan dan "Berani Jujur Hebat" pada dada kiri.

Sedangkan pada lengan kanan tercetak bendera Indonesia dengan tulisan di bawahnya: "Pansus Hak Angket KPK".

Di lengan kiri, tercantum kalimat "Fiat Justicia Ruat Caelum" atau yang berarti tegakkan keadilan walaupun langit akan runtuh.

"Biar semangatnya berani jujur hebat," kata Masinton saat disinggung mengenai baju yang dikenakannya.

(baca: Mengintip Kelakuan Napi Koruptor yang Jadi Narasumber Pansus)

Masinton menjelaskan, kaus seragam Pansus Angket KPK itu sudah dibuat sejak lama. Namun, jarang digunakan pada waktu pansus untuk menghormati rapat.

"Enggak mungkin kalau rapat-rapat biasa kami pakai. Nanti dibilang enggak sopan," tuturnya.

Adapun slogan "Berani Jujur Hebat" sekaligus menjadi sindiran bagi KPK yang hingga saat ini belum menyatakan kesediaannya untuk memenuhi undangan hadir di rapat pansus.

"Yang sono (KPK) kan sudah enggak berani jujur hebat, enggak pakai itu lagi mereka," ucap Anggota Komisi III DPR itu.

"Kalau KPK oknum-oknum di dalamnya bersih, datang saja ke panitia angket, ya kan? Kenapa? Ini kan ibarat lagu: jujurlah padakuu," tuturnya.

Kompas TV Pernyataan Pansus Angket dan MA Soal Safari Konstitusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com