Seiring berjalannya waktu, pola keterpilihan kedua sosok itu jadi makin kompetitif. Belakangan, baik Jokowi maupun Prabowo mampu menciptakan tren peningkatan dukungan.
Sebaliknya, dominasi kedua tokoh itu berimplikasi pada semakin sedikitnya ruang keterpilihan bagi tampilnya sosok lain.
Sebagai gambaran, survei April 2017 menunjukkan 41,6 persen responden menyatakan, jika pemilu dilakukan saat ini, akan memilih Jokowi.
Proporsi tersebut naik sekitar 4 persen dari Oktober 2016.
Sisi lain, Prabowo dipilih 22,1 persen responden, meningkat hingga 5 persen dibandingkan survei periode sebelumnya.
Jika digabungkan, keduanya mampu menguasai 63,7 persen, atau hampir dua pertiga dari total responden.
Proporsi itu tampak semakin membesar dari waktu ke waktu dan pada sisi lain justru meredupkan alternatif pilihan publik pada sosok lain.
Mereka yang memilih sosok-sosok lain di luar Jokowi dan Prabowo pada survei terakhir meraih 12,4 persen.
Di antaranya, yang jadi rujukan publik, sosok pemimpin level daerah seperti Basuki Tjahaja Purnama, Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, gubernur DKI terpilih Anies Baswedan, dan sosok lainnya berlatar belakang politisi, militer, menteri, masih jadi pilihan.
Namun, tingkat keterpilihan mereka masing-masing jauh di bawah 2 persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.