Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Anggota ISIS, Indonesia Perkuat Pengamanan di Perairan Sulu

Kompas.com - 29/05/2017, 03:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan, Pemerintah Indonesia telah memperkuat pengamanan di perbatasan Filipina-Indonesia, khususnya di sekitar perairan Pulau Sulu, Filipina.

Hal itu disampaikan Wiranto menanggapi penyerbuan sekelompok militan di Marawi, Filipina.

Wiranto mengatakan, dengan digempurnya Marawi oleh ISIS di Filipina, ada kekhawatiran sebagian militan yang terkepung kemudian mencari perlindungan ke wilayah Indonesia.

"Kami sudah persiapkan secara serius dan sungguh-sungguh wilayah perbatasan dengan perairan Sulu. Di sana kami perkuat posisi dari militer Indonesia termasuk polisi Indonesia dan pengaman teritorial untuk waspadai larinya mereka ke Indonesia karena gempuran militer (Filipina)," ujar Wiranto di Kantor DPP Partai Nasdem, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (28/5/2017).

 

(baca: Milisi Maute Eksekusi 19 Warga Sipil di Marawi, Total 97 Orang Tewas)

Selain itu, Indonesia dan Filipina sudah berkomitmen untuk melakukan patroli laut di wilayah tersebut agar tak ada satupun militan ISIS yang masuk ke Indonesia.

Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Panglima TNI Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo untuk menjaga wilayah tersebut termasuk jalur tikus yang kerap jadi pintu masuk kombatan ISIS ke Indonesia.

"Kita nggak usah terlalu khawatir permasalahan itu. Pemerintah Indonesia juga dukung penuh penggempuran oleh pemerintah Filipina," lanjut mantan Panglima TNI itu.

(baca: Kepala BIN: Jangan Biarkan Indonesia seperti Irak dan Suriah)

Pertempuran pecah sejak Selasa (23/5/2017), setelah militer Filipina menggerebek satu rumah yang diyakini sebagai tempat persembunyian komandan kelompok Abu Sayyaf dan pemimpin kelompok yang telah berbaiat dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), Isnilon Hapilon.

Puluhan anggota milisi bersenjata menghadang gerak tentara pemerintah, memicu pertempuran sengit di beberapa titik kota.

Milisi sempat mengibarkan bendera ISIS. Sejumlah warga Indonesia dilaporkan terlibat dalam aksi itu.

Kompas TV Filipina Terus Berupaya Rebut Kota Marawi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com