"Saya enggak menganggap itu tragedi. Itu kepremanan. Faktanya itu teman-teman yang tadi itu preman. Yang mana yang preman? yang teriak-teriak. Sudahlah," kata Oesman Sapta.
"Itu nanti harus orangnya sadar dulu. Itu orang lagi sakit, jangan dilawan sakit juga. Saya kan sabar," sambungnya.
(Baca: "Keributan" di DPD Belum Berakhir, Dua Kubu Pimpinan Saling Klaim Sah)
Saat disinggung mengenai kemungkinan kedua belah pihak bertemu untuk membicarakan solusi.
Oesman Sapta mengaku tak keberatan. Namun ia memberi sinyal tak berkeinginan menginisiasi pertemuan tersebut.
"(Ketemu) Boleh-boleh saja. Ya Elah, saya kan 24 jam bisa dicari gampang. Kamu saja ketemu saya enggak susah," ucapnya kepada wartawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.