Dokter yang mendampingi dan bertugas di LBH Jakarta membawa Patmi ke RS St. Carolus Salemba.
"Menjelang sampai di rumah sakit, dokter mendapatkan Bu Patmi meninggal dunia. Pihak RS St. Carolus menyatakan bahwa Bu Patmi mengalami sudden death (meninggal mendadak) sekitar Pukul 02.55 dengan dugaan serangan jantung," kata Isnur.
Saat ini, jenazah Patmi sudah dibawa pulang ke kampung halamannya dan akan dimakamkan di desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati.
Secara terpisah, dokter pendamping petani Kendeng, Alexandra Herlina membenarkan bahwa usai diperiksa Patmi dalam kondisi sehat.
Dia menegaskan bahwa Patmi tidak masuk ke dalam tiga peserta aksi yang mengalami gangguan kesehatan.
Menurut Herlina, sejak aksi pada Senin (13/3/2017) hingga Senin (20/3/2017), dia selalu memantau kondisi kesehatan para petani, termasuk Patmi.
"Riwayat medis memang tidak diketahui. Selama saya mendampingi, Bu Patmi dalam keadaan sehat. Dari hari Kamis hingga meninggal enggak ada keluhan. Bahkan tiap hari memantau pun enggak ada masalah. Kesimpulan meninggalnya sudden death," ujar Herlina saat dihubungi, Selasa.
Herlina menjelaskan, peristiwa kematian mendadak yang dialami oleh seseorang umumnya disebabkan oleh serangan jantung.
Meski demikian, kata Herlina, setiap orang memiliki risiko kematian mendadak tanpa harus memiliki riwayat penyakit atau gangguan jantung.
"Sudden death mayoritas memang serangan jantung. Orang yang sehat tidak bebas dari risiko sudden death, bisa dialami siapa saja," ungkapnya.
"Pada saat kita memutuskan pulang Bu Patmi belum tidur, masih sehat, masih bercengkrama. Lalu pada saat buka cor pun enggak ada masalah," kata Herlina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.