Mendapat ancaman
Antasari Azhar mengaku mendapat ancaman dari pihak tertentu atas upaya mencari kebenaran atas kasus yang menjeratnya. Ancaman memang tak ditujukan langsung kepada dirinya, tetapi melalui keluarganya.
Ia menyadari bahwa apa yang diucapkannya akan menyinggung orang-orang yang dia sebutkan namanya.
"Siapa yang proteksi keamanan saya sekarang? Tidak ada kan. Ini harus saya pikirkan. Saya satu minggu lalu masih terima (ancaman)," kata Antasari.
Menurut Antasari, anggota keluarganya dua kali mendapat ancaman dengan modus yang sama. Keluarganya diberi surat bernada ancaman.
"Dia bikin surat. Anda ini saudara Antasari? Sampaikan ke Antasari jangan ngomong macam-macam, jaga keselamatannya," ucap Antasari.
Sebelum mengungkap ke publik soal kedatangan Hary yang membawa pesan SBY, Antasari merenungkannya semalaman.
"Saya sudah memilih profesi penegak hukum kok, risiko apa pun saya terima. Selesai saya ngomong hari ini, besok saya mati, saya siap," kata Antasari.
(Baca: Antasari Mengaku Dapat Ancaman Lewat Keluarganya)
Dianggap tuduhan liar
SBY membantah semua tuduhan Antasari Azhar yang ditujukan kepada dirinya. Itu termasuk tudingan yang menyebut dirinya sebagai inisiator kriminalisasi kasusnya.
"Antasari menuduh saya sebagai inisiator dari kasus hukumnya. Dengan tegas, saya katakan tuduhan itu sangat tidak benar, tanpa dasar, dan liar," ujar SBY.
(Baca: SBY Sebut Tuduhan Antasari Tidak Benar, Tanpa Dasar, dan Liar)
SBY menegaskan bahwa kasus Antasari tidak ada hubungannya dengan jabatan Presiden RI yang diembannya saat itu.
Dia mengaku tidak pernah menggunakan kekuasaan untuk mencampuri urusan penegakan hukum demi melanggengkan kepentingan politiknya.