Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Panitera Pengadilan Duduk di Kursi Terdakwa...

Kompas.com - 13/09/2016, 07:44 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016), tampak ramai.

Seperti hari-hari pada umumnya, awak media, pengunjung sidang, pengacara hingga jaksa, sibuk berlalu-lalang di halaman depan Gedung Pengadilan.

Sesekali, para tahanan yang berstatus terdakwa juga membaur di antara keramaian untuk menuju ruang sidang.

Menjelang sore hari, seorang pria 57 tahun memasuki Gedung Pengadilan.

Pria yang mengenakan batik coklat lengan panjang dengan celana hitam dan sepatu kulit yang juga hitam  tersebut disambut bak pejabat tinggi.

(Baca: Panitera PN Jakarta Pusat Didakwa Terima Suap Rp 2,3 Miliar dari Lippo Group)

Mulai dari petugas keamanan gedung, penerima tamu, hingga beberapa pejabat Pengadilan berseragam cokelat dan abu-abu secara bergiliran menyalami dan memberi hormat kepada pria berbaju batik tersebut.

Pria asal Medan, Sumatera Utara tersebut bernama lengkap Edy Nasution.

Benar saja, lulusan S-2 Ilmu Hukum tersebut memiliki jabatan cukup tinggi, yakni sebagai Panitera/ Kepala Panitera di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Sekitar pukul 16.30, Edy didampingi seorang laki-laki berbadan tegap dan berambut pendek dengan kartu identitas berlogo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), memasuki salah satu ruang sidang di Lantai II Gedung Pengadilan.

Kedatangan Edy di dalam ruang sidang langsung disambut awak media, khususnya pewarta foto. Lagi-lagi, Edy yang duduk di antara barisan pengunjung sidang menjadi pusat perhatian.

Tak berapa lama, Majelis Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi memasuki ruang sidang.

Sesaat setelah persidangan dibuka Ketua Majelis Hakim, Jaksa penuntut KPK meminta kepada petugas untuk menghadirkan terdakwa.

"Kepada petugas, untuk menghadirkan terdakwa atas nama Edy Nasution," ujar Jaksa KPK.

Sejak 20 April 2016, Edy tidak lagi menjalankan aktivitasnya sebagai panitera pengadilan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pendanaan Kunjungan Paus ke Indonesia Ditanggung Bersama, Bukan Hanya Satu Dua Orang

Pendanaan Kunjungan Paus ke Indonesia Ditanggung Bersama, Bukan Hanya Satu Dua Orang

Nasional
Jokowi Bahas Rencana Pemberlakuan Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China

Jokowi Bahas Rencana Pemberlakuan Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China

Nasional
ICW Sebut KPK Berencana Pulangkan Pejabat yang Bikin Kasus Macet ke Instansi Asal, tapi Gagal

ICW Sebut KPK Berencana Pulangkan Pejabat yang Bikin Kasus Macet ke Instansi Asal, tapi Gagal

Nasional
Kejagung Sita 7,7 Kg Emas Terkait Kasus Korupsi 109 Ton Emas

Kejagung Sita 7,7 Kg Emas Terkait Kasus Korupsi 109 Ton Emas

Nasional
Dua Kapal Fregat Merah Putih TNI AL Diharapkan Bisa Beroperasi pada 2028

Dua Kapal Fregat Merah Putih TNI AL Diharapkan Bisa Beroperasi pada 2028

Nasional
Hadiri Forum Doha III, Menlu Retno Suarakan Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi

Hadiri Forum Doha III, Menlu Retno Suarakan Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi

Nasional
Wilayah Udara IKN Akan Di-'cover' Radar GCI Buatan Perancis

Wilayah Udara IKN Akan Di-"cover" Radar GCI Buatan Perancis

Nasional
ICW Sebut Orang-Orang Kompeten Trauma dengan Pelemahan KPK 2019

ICW Sebut Orang-Orang Kompeten Trauma dengan Pelemahan KPK 2019

Nasional
Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Nasional
Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
KPK Blak-blakan Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

KPK Blak-blakan Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

Nasional
Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi 'Online'

Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi "Online"

Nasional
Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Nasional
PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

Nasional
Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com