5. Deteksi Dini Zika pada Pasien Demam
Pemerintah sebaiknya tak hanya mencegah masuknya virus zika dari negara lain, tetapi juga mendeteksi penyebaran virus itu di dalam negeri.
Hal ini karena zika sudah ditemukan di Jambi beberapa waktu lalu. Untuk itu, deteksi dini dengan cara memeriksa pasien demam di fasilitas kesehatan perlu dilakukan.
Secara teknologi ataupun sumber daya manusia, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, memiliki kemampuan mendeteksi keberadaan zika.
"Kami siap jika diminta periksa zika," kata Deputi Direktur Lembaga Eijkman Herawati Sudoyo di Jakarta, Rabu (31/8), menyikapi penyebaran virus zika di Singapura. Hingga kini 82 orang di Singapura dilaporkan terinfeksi virus zika.
Herawati menyarankan deteksi dini zika dilakukan secara luas untuk mengetahui sebaran virus itu di Indonesia, terutama pada pasien demam. "Zika sudah ditemukan di Indonesia," ujarnya.
Keberadaan virus zika di Indonesia pertama kali ditemukan Lembaga Eijkman saat memeriksa 261 sampel darah pasien demam dari Kota Jambi. Pada Desember 2014-April 2015 terjadi kejadian luar biasa demam berdarah dengue (DBD) di Jambi.
Baca selengkapnya di sini.
6. Dibawa dari Mataram ke Jakarta, Gatot Diminta Buka Ruangan Khusus di Rumahnya
"Diperkirakan pukul 14.00 WIB berangkat dari Mataram. Cuma kami belum tahu sampai Jakarta jam berapa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Kamis.
Awi mengatakan, Gatot dibawa ke rumahnya karena polisi ingin menggeledah rumahnya. Sebab, ada suatu ruangan di rumah itu yang hanya bisa diakses oleh Gatot.
"Untuk melakukan penggeledahan di rumahnya karena ada suatu tempat di rumahnya yang hanya dia yang bisa masuk," ucapnya.
Ia mengatakan, nantinya, penyidik dari Polres Mataram akan di-back up oleh penyidik dari Polda Metro Jaya. Rencananya, setiba di Jakarta, Gatot akan langsung dibawa ke kediamannya di Pondok Pinang.
Baca berita selengkapnya di sini.
Anda juga bisa menelusuri semua berita Kompas.com terkait Gatot Brajamusti dengan mengklik tautan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.