JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir mengatakan, imbauan Presiden Joko Widodo kepada para menteri untuk tak meninggalkan Jakarta bukan yang pertama kali.
Imbauan tersebut, kata Nasir, biasanya dilakukan Presiden jika akan menggelar sidang kabinet paripurna di tengah jadwal kegiatan Presiden yang padat.
"Karena Presiden agendanya padat, sehingga Beliau tidak bisa menentukan hari untuk melaksanakan sidang kabinet paripurna. Biasanya satu minggu memblok," kata Nasir, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/7/2016).
Ia mengaku beberapa waktu lalu sempat dipanggil oleh Presiden.
Dalam pertemuan dengan Presiden, kata Nasir, yang dibahas adalah kinerja Kemenristekdikti.
Salah satunya mengenai terobosan dan inovasi dalam konteks pendidikan tinggi serta revitalisasi politeknik.
"Urusan reshuffle urusan Pak presiden. Kami melaksanakan tugas. Saya ditugaskan sebagai Menristekdikti. Saya jalankan semua yang diamanatkan pada saya," kata dia.
Kabar mengenai perombakan kabinet kembali berembus dari Istana Kepresidenan. Hal ini menyusul kabar bahwa Presiden Joko Widodo melarang menteri-menterinya keluar Jakarta selama sepekan ini.
Wakil Presiden Jusuf Kalla membenarkan instruksi Presiden Jokowi agar para menteri tidak ke luar kota dalam pekan ini.
"Ya, kita akan evaluasi-lah semuanya," kata Wapres Kalla.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.