Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencucian Uang Sanusi Diduga Berasal dari Proyek Pengadaan di Dinas Tata Air

Kompas.com - 15/07/2016, 10:33 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menelusuri kasus pencucian uang yang diduga dilakukan anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi.

Berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi, diduga pencucian uang yang dilakukan Sanusi salah satunya berasal dari korupsi dalam proyek pengadaan di Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta.

Rabu (13/7/2016), KPK memeriksa Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan. Teguh diperiksa sebagai saksi untuk tersangka M Sanusi dalam kasus pencucian uang.

Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, melalui pemeriksaan Teguh, penyidik ingin mengetahui pengadaan apa saja yang ada di Dinas Tata Air dalam kurun waktu tertentu.

"Tidak spesifik ke satu pengadaan, jadi yang ingin diketahui detailnya, seperti anggarannya berapa, prosesnya seperti apa, dan pemenangnya siapa," ujar Priharsa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (14/7/2016).

(Baca: M Sanusi Diduga Samarkan Hasil Korupsi Berupa Aset Properti)

Meski demikian, menurut Priharsa, belum dapat disimpulkan bahwa pencucian uang yang dilakukan Sanusi berasal dari korupsi terkait proyek pengadaan di Dinas Tata Air.

Hingga saat ini, pencucian uang uang disangkakan kepada Sanusi diduga berasal dari suap terkait pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, pengacara Sanusi, Krisna Mukti, mengatakan, kemungkinan ada beberapa teman Sanusi yang jadi rekanan dalam proyek di Pemprov DKI.

(Baca: Sanusi Diduga Lakukan Pencucian Uang secara Bersama-sama)

Menurut Krisna, kemungkinan penyidik KPK menganggap ada campur tangan Sanusi dalam proyek-proyek tersebut.

"Kami tidak pernah tahu. Teman ya teman saja, mereka mendapat proyek, kami tidak pernah tahu," kata Krisna.

Sebagai informasi, Sanusi merupakan Ketua Komisi D di DPRD DKI Jakarta yang menangani bidang pembangunan. Salah satu mitra Komisi D adalah Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta.

Kompas TV Sanusi Buat Konsep Surat Memo untuk Gubernur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com