Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Pasar Pahing Magelang Terancam Rencana Relokasi

Kompas.com - 12/06/2016, 14:57 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

Terusik Rencana Relokasi

Namun belakangan eksistensi Pasar Minggu Pahing terusik dengan adanya kebijakan Pemkot Magelang yang berencana merelokasi Pasar Minggu Pahing ke tempat lain.

Kebijakan itu tertuang dalam surat edaran (SE) Dinas Pengelolaan Pasar Kota Magelang Nomor 511/283/260 tertanggal 11 April 2016.

Dalam SE itu antara lain menyebut para pedagang Pahingan akan direlokasi ke Lapangan Rindam IV/Diponegoro Kota Magelang atau berjarak sekitar dua kilometer dari Alun-alun, mulai Minggu, 31 Juli 2016.

Kebijakan otorita Kota Magelang ini sontak mengundang reaksi dari berbagai elemen masyarakat yang menolak rencana itu dengan alasan Pasar Minggu Pahingan merupakan produk budaya yang justru harus dilestarikan.

"Kami tidak mau kehilangan tradisi untuk kesekian kalinya, kami sudah kehilangan tradisi "Dung" dan "Sirine" penanda buka puasa dari Masjid Jami, juga karena dilarang oleh pemerintah kala itu," kata Henri.

Pemerhati Budaya Magelang, Mbilung Sarawita, menyebut pasar Minggu Pahingan tak sekadar memiliki nilai ekonomi yang dihasilkan dari transaksi perdagangan.

Lebih dari itu, pasar ini mengandung nilai historis, spiritual dan kultural hasil kearifan para pendahulu Magelang.

"Pasar Minggu Pahingan justru sangat layak diabadikan sebagai warisan budaya non-benda (intangible heritage) yang perlu dilestarikan bukan semata karena nilai ekonominya terhadap wilayah maupun kesejahteraan pedagangnya," tandas Mbilung.

Mbilung mengatakan, mendukung pemerintah jika hendak menertibkan Pahingan, dari sisi kerapihan, kebersihan dan kenyamanan dengan catatan pasar ini tetap berada di lokasi semula di kawasan Alun-alun dan berbarengan dengan kegiatan pengajian di Masjid Jami Kauman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com