Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu "7 Kali sampai Mati", Propaganda untuk Lengserkan Soeharto

Kompas.com - 21/05/2016, 21:16 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Aktivis mahasiswa Universitas Indonesia di era reformasi, Taufik Basari, mengenang bagaimana mahasiswa menggalang konsolidasi dalam menyatukan sikap terkait pergantian pemerintahan.

Hal itu terjadi setelah sebelumnya pergerakan mahasiswa terfokus di tiap-tiap fakultas.

“Beberapa komponen sudah mulai membagi peran dan mengidentifikasi perannya untuk bisa saling mengisi. Misalnya, ada yang bertugas membuat propaganda melalui budaya. Mereka bikin rebana, nyanyi keliling kampus untuk kasih tahu kami harus bergerak,” kata Taufik saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Tobas, sapaan Taufik Basari, menuturkan, salah satu pembuat propaganda tersebut adalah JJ Rizal yang kini menjadi sejarawan.

Rizal membuat lagu-lagu yang menarik dan mudah diingat, salah satunya yang terkenal berjudul “7 Kali sampai Mati”.

“Liriknya ‘7 Kali.... 7 kali... 7 kali... sampai mati’. Itu ketika orang pertama kali mendengar orang merinding takut. ‘waduh gila! berani banget nih langsung menohok ke presiden’,” ucap Tobas menirukan situasi saat lagi itu didengarkan.

(baca: Pendudukan Gedung DPR Mei 1998 dalam Ingatan Taufik Basari)

Tobas mengatakan, arti dari lagu tersebut menandakan mahasiswa menolak sidang umum pemilihan presiden oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Menurut Tobas, periode ke-7 masa jabatan Presiden Soeharto adalah periode terakhirnya. Menggelorakan semangat mahasiswa tak hanya terjadi di siang hari.

(baca: Kisah Wiranto Cegah "Pengadilan Rakyat" Terhadap Soeharto dan Keluarga)

Pada malam hari, panggung budaya digelar dengan orasi-orasi mahasiswa sebagai menu utama. Tobas mengatakan, dalam beberapa aksi awal, mahasiswa belum menuntut Soeharto turun sebagai Presiden.

Bahkan, “ketakutan” tersebut juga terjadi di lingkup internal mahasiswa.

“Kalau ada yang bilang turunkan presiden ‘Ssttss.... jangan ngomong, jangan ngomong.’ Sebagian dari kita ada yang begitu. Walau di lingkup internal. Karena begitu kuatnya orde baru. Kita bergerak dulu deh. Apa ujungnya liat nanti. Jadi berbekal semangat itu aja dulu,” ucap Tobas.

Kemudian, Kesatuan Aksi Keluarga Besar UI (KBUI) melakukan konsolidasi ke berbagai kampus di Jakarta dan luar Jakarta. Mahasiswa saling menyampaikan solidaritasnya dan bertukar informasi.

(baca: Cerita Wiranto soal Inpres Soeharto yang Tak Dipakai untuk Kudeta)

“Siapa yang bisa berangkat sendiri, berangkat. Ada juga yang urunan. Memang tak besar paling banyak lima orang. Dan dengan transport seadanya,” tutur Tobas.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com