Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Mengalah, Ade Komarudin Minta Setya Novanto Tempatkan Loyalisnya di Kepengurusan

Kompas.com - 20/05/2016, 16:00 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Ade Komarudin mengaku telah meminta Ketua Umum Partai Golkar terpilih, Setya Novanto, untuk mengakomodasi loyalisnya.

Menurut Ade, permintaan itu disampaikannya sebelum menyatakan mundur dari pemilihan ketua umum putaran kedua pada Musyawarah Nasional Luar Biasa, awal pekan lalu, di Bali.

Ade mengatakan, penempatan loyalisnya dalam kepengurusan Novanto bagian dari rekonsiliasi partai yang dilanda konflik dalam 1,5 tahun belakangan ini.

"Saya sudah bilang waktu itu menjelang pengumuman mengalah. Tolong, tim saya diakomodasi untuk rekonsiliasi partai," kata Ade, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Novanto, kata Ade, menyetujui permintaan tersebut.

"Saya sudah mengalah untuk itu, dan dari Pak Novanto sudah oke," lanjut dia.

Terkait penyusunan pengurus, Ade tak mau ikut campur karena hal tersebut kewenangan Novanto sebagai ketua umum. Demikian pula untuk komposisi fraksi di DPR.

"Yang jelas kesepakatannya begini, saya fokus urus DPR, Pak Nov urus DPP Partai Golkar," kata Ketua DPR RI itu.

Saat Munaslub lalu, pada pemilihan ketua umum putaran pertama, Ade meraih 173 suara, sementara Novanto memperoleh 277 suara.

Namun, Ade menyatakan mundur dan tak melanjutkan pertarungan. Dengan mundurnya Ade, Novanto ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar dengan masa jabatan hingga 2019.

Kompas TV Setnov: Golkar Usung Jokowi di Pilpres 2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com