Aklamasi muktamar yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut menetapkan Romahurmuziy sebagai ketua umum secara aklamasi.
Sesuai dengan pasal 2 ayat (2) tata tertib Muktamar VIII PPP, pemilihan ketua umum dan ketua formatur dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat atau aklamasi.
Romahurmuziy atau akrab disapa Romy sebenarnya bukan tanpa saingan. Ada sejumlah nama lain yang bersaing dalam muktamar, termasuk mereka yang sebelumnya ada di kubu Djan seperti Epyardi Asda dan Fernita Darwis.
Namun mayoritas muktamirin yang terdiri dari atas 532 peserta dari Dewan Pimpinan Pusat, 91 peserta dari Dewan Pimpinan Wilayah, dan 1.144 peserta Dewan Pimpinan Cabang menginginkan Romahurmuziy.
Pemilihan ketua umum melalui musyawarah untuk mufakat disetujui oleh 1062 muktamirin. Sedangkan sebanyak 87 muktamirin menghendaki mekanisme voting.
Romy mengaku tidak menyangka bisa terpilih sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan dalam usia yang relatif muda 41 tahun.
Ia merasa bukan yang terbaik karena banyak kader PPP yang lebih senior, lebih berpengalaman dan lebih lama mengabdi di PPP.
"Adalah sebuah kehormatan luar biasa. Tidak pernah saya bercita-cita untuk memimpin partai dalam usia muda," ujar Romi saat memberikan pidato sambutan usai terpilih sebagai ketua umum.
Terbaca
Namun, bagi Djan Faridz terpilihnya Romy tidak berarti apapun. Djan Faridz hanya menganggap ajang Muktamar Islah tersebut sebagai perebutan jabatan "Ketua Umum Dinas Pemakaman se-Indonesia".
(Baca: Djan Faridz Sebut Muktamar VIII PPP Pertemuan Kadis Pemakaman se-Indonesia)
Sebab, muktamar tersebut digelar oleh kepengurusan hasil Muktamar Bandung pada 2011, yang dianggapnya tidak berlaku lagi.
"Kalau buat lucu-lucuan, karena itu SK (surat keputusan) dikeluarkan Menkumham (Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly) kepengurusan sudah habis masanya," ujar Djan Faridz.
"Jadi kita anggap pertemuan itu pertemuan Kepala Dinas Pemakaman se-Indonesia," ujarnya.
Sementara Sekjen PPP hasil Muktamar Jakarta Dimyati Natakusuma menganggap terpilihnya Romy sebagai ketua umum sudah bisa diprediksi sejak awal.