Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaduh Para Menteri dan Tak "Mempannya" Instruksi Jokowi...

Kompas.com - 01/03/2016, 07:41 WIB
Indra Akuntono

Penulis


Rizal vs RIni Soemarno

Sebelumnya, Rizal juga pernah membuat risih internal kabinet. Tepatnya sehari setelah dilantik menjadi menteri, Kamis (13/8/2015), ia mengomentari rencana PT Garuda Indonesia Tbk membeli pesawat Airbus A350.

Rizal mengaku telah menyampaikan usul pembatalan pembelian pesawat itu kepada Presiden Jokowi.

Menurut Rizal, pembelian Airbus A350 akan memicu kebangkrutan Garuda.

Berdasarkan catatannya, kata Rizal, maskapai itu baru menggelontorkan dana pinjaman sebesar 44,5 miliar dollar AS dari China Aviation Bank untuk membeli 30 unit Airbus A350.

Pembelian pesawat itu dinilai kurang menguntungkan karena hanya untuk melayani rute Jakarta-Eropa dan Amerika.

Maskapai dari Jakarta dengan rute tersebut, menurut dia, sulit mencapai target jumlah penumpang.

Menteri BUMN Rini Soemarno lalu menanggapi keras pernyataan tersebut. Ia meminta Rizal tidak mencampuri urusan bisnis PT Garuda Indonesia Tbk.

Rizal-pun tidak berkutik.

"BUMN itu (Garuda) jelas di bawah Kemenko Perekonomian, bukan di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Jadi, jangan ada yang mencampuri Garuda di luar Kemenko Perekonomian," kata Rini.

Setelah reda perdebatan mengenai Garuda, muncul kritik untuk proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW).

Kritik kembali disampaikan Rizal Ramli.

Ia menganggap pembangkit listrik itu tak realistis dan hanya proyek ambisius Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menurut Rizal, proyek tersebut akan merugikan PT PLN (Persero) karena ada kelebihan tenaga listrik (excess power) sekitar 21.000 MW.

PLN tetap harus membayar kelebihan tenaga listrik itu meski energinya tidak terserap oleh konsumen.

"Jangan kasih target terlalu tinggi tapi mencapainya susah, supaya kita realistis," ujar Rizal, di Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Kalla membalas kritikan itu. Rizal dianggap tidak paham akan persoalan yang dikomentarinya.

Kalla menyampaikan bahwa pengadaan pembangkit listrik 35.000 megawatt menjadi kebutuhan prioritas.

Infrastruktur kelistrikan harus dibangun menunjang pembangunan lainnya. Ia juga membantah jika proyek itu adalah proyek ambisiusnya.

Kalla justru menganggap Rizal sebagai menteri yang tidak beretika karena mengkritik proyek yang didukung Presiden.

"Karena yang meresmikan kan Presiden, bukan saya. Policy (kebijakan) pemerintah, Pak Jokowi yang meresmikannya, berarti memandang kurang pantas Pak Jokowi kalau begitu kan," tutur Kalla.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com