Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

38 Tahun Pasca Masjid Istiqlal Berdiri....

Kompas.com - 22/02/2016, 12:12 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat pada tanggal 22 Februari 1978 silam, Presiden Soeharto meresmikan sebuah karya arsitektur megah karya Friedrich Silaban.

Itulah Masjid Istiqlal yang terletak berdampingan dengan Gereja Kathedral yang sudah terlebih dulu berdiri. Masjid ini adalah wujud rasa syukur bangsa Indonesia pasca kemerdekaan.

Presiden Soekarno, saat itu, ingin menjadikan masjid ini sebagai masjid termegah di dunia yang mampu bertahan selama 1000 tahun lamanya.

Tiga puluh delapan tahun kemudian, tepatnya hari ini, Masjid Istiqlal menjadi sebuah simbol kemegahan umat Islam. Di sanalah beragam aktivitas pengayaan keislaman dilakukan.

Dikutip dari dokumen Masjid Istiqlal, sejak sebelas tahun sebelumnya tepatnya pada 24 September 1967, Istiqlal sebenarnya sudah mulai digunakan sebagai tempat shalat berjamaah oleh warga meski pembangunannya belum rampung semuanya.

Sejak tanggal itu pula lah kegiatan di masjid itu terus berkembang dan semakin ramai didatangi jamaah. Berdasarkan data Masjid Istiqlal, setiap bulannya tidak kurang  dari 1 juta pengunjung mendatangi masjid termegah se-Asia Tengggara itu.

Selanjutnya: Pusat kegiatan umat Islam

Pusat kegiatan umat Islam

Tak hanya kegiatan shalat berjamaah, setiap harinya Masjid Istiqlal juga disibukkan dengan berbagai kegiatan. Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam menjelaskan, saat ini setiap hari Jumat selalu dipenuhi dengan beragam kegiatan.

AP PHOTO / TATAN SYUFLANA Umat Muslim menjalani shalat tarawih yang menandakan dimulainya puasa selama bulan suci Ramadhan, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Indonesia, Sabtu, 28 Juni 2014.
Seperti Jumat minggu pertama yang digunakan untuk kajian tafsir. Jumat kedua untuk kajian tasawuf. Jumat ketiga untuk kajian hadits.

Sementara Jumat keempat untuk kajian fiqih. Seluruhnya dilakukan seusai sholat Jumat.

"Jumat sudah full. Itu baru kajian saja," ujar Abu saat berbincang dengan Kompas.com.

Dipaparkan dalam dokumen profil Masjid Istiqlal, beberapa kegiatan harian di sana selain shalat wajib berjamaah dan sholat Jumat adalah, pengajian terjemahan Al Quran dan Al Hadits, bimbingan Manasik Haji dan Umrah, dan pendidikan Kelompok Bermain.

Selain itu, ada pula pendidikan Madrasah Kelompok Bermain dan bimbingan Tilawah Al-Quran ba'da Ashar hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu.

Sementara itu, kegiatan bulanan yang diadakan di Istiqlal juga tak kalah beragam. Sebut saja nama-nama besar seperti Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym dan Yusuf Mansyur yang kerap menjadi pembicara di masjid ini.

Aa Gym dengan kajian Tauhidnya sedangkan Yusuf Mansyur dengan kajian Islam bulanan.

Ada pula Pengajian Masyarakat Intelektual. Menurut Abu, kegiatan tersebut diperuntukan bagi perkantoran hingga anggota-anggota korpri yang diadakan setiap Jumat terakhir.

Untuk acara tersebut diundang pula narasumber kakap seperti guru-guru besar dari perguruan tinggi ternama.

Abu menjelaskan, Presiden Joko Widodo juga sempat menginstruksikan agar diadakan semacam pengajian akbar rutin di Istiqlal namun dengan pembahasan seputar bahaya narkoba dan pemahaman radikal.

Namun, rencana tersebut baru sekadar instruksi. Ia berharap pelaksanaannya juga akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Mudah-mudahan dengan kepengurusan baru ini juga semakin banyak yang bekerjasama dengan Istiqlal biar masjid ini selalu penuh," harap Abu.

Selanjutnya: Tempat bagi para mualaf

Tempat bagi para mualaf

Istiqlal juga menyediakan layanan pengislaman untuk membantu orang yang hendak memeluk agama Islam. Layanan tersebut diadakan jika ada permintaan.

KOMPAS IMAGES / KRISTIANTO PURNOMO Warga menjalankan shalat di hari pertama Ramadhan 1431 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (11/8/2010).
Selain atas permintaan pribadi, pengislaman biasanya dilakukan atas rujukan Departemen Agama yang kemudian menunjuk Masjid Istiqlal.

Mereka yang memutuskan menjadi muslim biasanya telah mempelajari, melihat, dan merasakan langsung keindahan serta kedamaian yang dibawa Islam.

"Pencarian keyakinannya tidak hanya satu ata dia hari. Pas ke sini ya itu rezekinya Istiqlal untuk membantu mengislamkan orang," kata Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI), Muhammad Muzammil Basyuni.

Istiqlal juga kerap diramaikan dengan kegiatan-kegiatan rutin tahunan. Sebut saja peringatan tahun baru Hijriah, peringatan Maulid Nabi, Isra Miraj, Khitanan Masal, hingga penyembelihan hewan kurban.

Sejumlah pejabat negara, bahkan presiden pun kerap menitipkan hewan qurbannya ke Istiqlal. Misalnya untuk Idul Adha kemarin dimana presiden Jokowi menitipkan sapi seberat 1,3 ton untuk dikurbankan di sana.

Beberapa nama pejabat negara yang juga menitipkan hewan kurbannya pada Idul Adha kemarin di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com