Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Januari 2015, Setya Novanto Minta Bertemu Freeport Lewat Lobi Marzuki Darusman

Kompas.com - 03/12/2015, 14:37 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengaku, tidak pernah meminta untuk bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto.

Permintaan itu justru datang dari Novanto melalui salah satu Komisaris PT Freeport Indonesia, Marzuki Darusman.

"Awal saya dapat posisi Januari 2015, saya sudah diminta untuk kiranya bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto. Permintaan itu datang dari salah satu komisaris, meminta agar bisa ketemu Ketua DPR," kata Maroef saat bersaksi dalam persidangan di Mahkamah Kehormatan Dewan di Kompleks Parlemen, Kamis (3/12/2015).
 
Bahkan, ketika Maroef masih menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), permintaan pertemuan itu sudah diterima. Saat itu, Novanto belum menjabat sebagai Ketua DPR, melainkan sebagai salah satu pengurus Partai Golkar.
 
"Waktu itu saya katakan, baik akan bertemu, tapi di kantor. Saya tidak tahu apa maksud dan tujuannya, dan pertemuannya tidak jadi," kata dia. (Baca: Maroef: Jim Bob Bilang Silakan Beri Saham, Kalau Mau Penjarakan Saya)
 
Setelah menyetujui rencana pertemuan tersebut, Maroef kemudian memerintahkan stafnya untuk mengatur pertemuan. Pertemuan pertama berlangsung pada April 2015 dan hanya sebagai courtessy visit.
 
Tak hanya dengan pimpinan DPR, pertemuan itu juga awalnya dihadiri pula oleh pimpinan MPR dan DPD. (Baca: Ini Transkrip Lengkap Rekaman Kasus Setya Novanto)
 
"Tapi kecuali Ketua DPR, salah seorang stafnya saat saya mau masuk, melalu sespri saya, mengatakan bahwa hanya Presdir saja (yang boleh masuk)," ujarnya. (Baca: Isi Rekaman: Yang Sahamnya Itu Juga Maunya Pak Luhut...)
 
Dalam pertemuan itu, Maroef menjelaskan company profile Freeport Indonesia. Termasuk juga apa saja kontribusi yang telah diberikan Freeport kepada Papua.

Di akhir pertemuan, Novanto kembali mengajak dirinya agar bisa bertemu kembali di lain waktu.

 
"'Pak Maroef kapan-kapan kita ketemu lagi ya. Kita ngopi-ngopi. Dan saya kenalkan dengan kawan saya.' Saya nggak tahu dan nggak tanya siapa kawan itu," kata Maroef.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Seluruh Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Seluruh Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com