Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansus Pelindo II Diminta Undang Pakar Bisnis, Tak Hanya Panggil Barisan Sakit Hati

Kompas.com - 22/10/2015, 10:20 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Khusus Pelindo II DPR diminta mengundang pakar ekonomi dan bisnis yang mengerti cara kerja Badan Usaha Milik Negara. Dengan begitu, Pansus bisa mendapatkan masukan mengenai cara kerja di PT Pelindo II.

"Saya rasa para pakar infrastruktur yang terlibat dalam membangun ekonomi dan ahli di bidang BUMN harus diundang," kata Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali saat dihubungi, Kamis (22/10/2015).

Rhenald merasa selama ini Pansus hanya fokus pada bidang hukum sehingga tidak mendapat masukan mengenai kinerja Pelindo dan BUMN yang menurut dia sudah sangat baik. (baca: Mantan Bawahan Budi Waseso Mengaku Sempat Dihalangi Lino Saat Penggeledahan)

Terlebih lagi, yang diundang dalam forum Pansus itu adalah serikat pekerja Jakarta Internasional Container Terminal, yang memiliki konflik kepentingan dengan Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino.

ist Prof Rhenald Kasali
"Kalau isinya orang sakit hati semua, ya susah," ujar Rhenald.

Rhenald menilai, banyaknya protes yang berdatangan ini, disebabkan karena BUMN dibawah kepemimpinan Rini Soemarno tengah melakukan perubahan yang radikal, termasuk di Pelindo II.

Perubahan tersebut, menurut dia, sangat positif untuk BUMN. Namun, banyak pihak tak mengerti proses ini dan mempermasalahkannya. (baca: Rizal Ramli Anggap RJ Lino Sudah Sok Kuasa dan Semakin "Ngaco")

Misalnya, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang banyak diprotes karena dibangun di tengah-tengah akses transportasi lain yang sudah memadai.

Padahal, banyak daerah lain yang banyak membutuhkan infrastruktur transportasi. (baca: Dinilai Politis, Pansus Pelindo II Dikhawatirkan Senasib dengan Pansus Century)

Namun, Rhenald menilai, BUMN dituntut mempunyai keuntungan besar sehingga wajar jika bekerjasama dengan China dalam membangun kereta cepat di daerah yang ramai penduduk seperti Jakarta-Bandung.

Adapun pembangunan infrastruktur transportasi di daerah lain yang masih sepi penduduk, lanjut dia, merupakan tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan.

"Tapi terjadi lah konflik di masyarakat karena BUMN masih disamakan dengan kementerian teknis," ucapnya.

Di Pelindo II, lanjut Rhenald, sudah ada keberhasilan membangun dan menata Tanjung Priok. Upaya untuk membangun pelabuhan dengan ukuran yang lebih besar tanpa tambahan dana dari APBN pun sudah dilakukan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com