Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Nilai LSM Perlu Dilibatkan agar Pembangunan Berkelanjutan

Kompas.com - 26/09/2015, 06:50 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan sebenarnya pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah dikerjakan oleh pemerintah Indonesia, hanya diperlukan penajaman dalam pengentasan kemiskinan.

"Sekali lagi program pemerintah itu sama dengan pembangunan berkelanjutan PBB, intinya mengintegrasikan program internasional itu ke dalam program pemerintah," katanya usai menghadiri upacara Pembukaan KTT Pembangunan Berkelanjutan 2015 di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat, Jumat (25/9/2015).

Wapres Jusuf Kalla hadir didampingi Menko PMK Puan Maharani, Menlu Retno Marsudi, dan Menkes Yunita Moeloek.

Lebih lanjut Wapres menjelaskan jika program Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) sebagian besar sudah dijalankan oleh pemerintah Indonesia.

Misalnya saja, katanya, soal pengentasan kemiskinan dan perbaikan pendidikan.

Menurut Kalla, hal yang diperlukan Indonesia adalah menajamkan dalam program-program pengentasan kemiskinan.

"Sekarang ini paradigama yang harus diubah. Bukan bagaimana kalau orang sakit dirawat di mana, tetapi bagaimana orang menjadi tidak sakit. Jadi bukan kalau sakit ditanggung pemerintah tetapi bagaimana mendorong orang lebih sehat," katanya.

Namun, katanya, sesuai dengan poin 17, yakni partisipatif maka perubahan paradigma itu harus menjadi gerakan bersama masyarakat.

Wapres mengakui untuk menyukseskan pembangunan berkelanjutan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.

Pemerintah, katanya, juga harus bersama-sama dengan  lembaga swadaya masyarakat, bahu membahu untuk mewujudkannya.

Sekretariat Bersama

Mengenai keinginan masyarakat sipil agar dibentuk sekretariat bersama pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, Wapres menegaskan hal itu tidak perlu.

"Tak perlu ada kementerian SDG dan nggak pernah ada. Jadi tak perlu ada lembaga khusus. Saya lebih condong ini bagian yang dikoordinir oleh Bappenas karena ini soal perencanaan sehingga bisa lebih luas," katanya.

Sebelumnya, koalisi masyarakat sipil meminta pemerintah untuk membentuk kantor sekretariat bersama guna melaksanakan program-program pembangunan berkelanjutan (SDG).

Menurut mereka kantor bersama itu penting agar bisa menyatukan langkah pemerintah dalam organisasi lembaga swadaya masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com