"Kami menginginkan perpustakaan dan museum, itu termasuk saya yang mengusulkan," kata Fadli Zon, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Meski ikut mengusulkan, Fadli mengatakan, pembangunan tersebut ditangani oleh Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan Kesekjenan DPR. Pimpinan DPR tidak akan ikut dalam masalah teknis pembangunan dan anggaran. (Baca: Mengintip Perpustakaan di Kompleks Parlemen)
"Kita kan memang tidak tahu soal teknis. Kalau anggota DPR kan enggak ada yang pegang uang (pembangunan)," kata politisi Partai Gerindra ini.
Fadli menambahkan, pembangunan gedung baru tak hanya perpustakaan dan museum. Jangka panjang, ruangan untuk anggota juga akan ditambah seiring bertambahnya jumlah tenaga ahli. (baca: Museum dan Perpus Hanya Tameng DPR untuk Bangun Gedung Baru)
"Kebutuhan kan bisa dilihat sendiri, lihat dari TA, staf nambah dari dua menjadi tiga dan tujuh. Maka ada penambahan orang yang cukup besar sehingga tidak bisa ditampung lagi," ujar Fadli.
"Ini tentu suatu proses yang harus dilaksanakan transparan, bukan cari proyek-proyekan," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.