Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Diminta Tempatkan Intel di Yaman

Kompas.com - 21/04/2015, 17:05 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menilai, Kementerian Luar Negeri perlu mempertimbangkan menempatkan staf intelijen di KBRI di Yaman. Menurut dia, KBRI Yaman bukanlah target utama serangan udara tersebut.

Ia mengatakan, di sekitar lokasi KBRI itu terdapat gudang amunisis yang telah dikuasai milisi loyalis mantan Presiden Abdullah Saleh. Ia menduga, serangan udara itu awalnya ingin menyasar gudang amunisi tersebut. Namun, serangan itu meleset sehingga mengenai KBRI.

“Masalahnya gudang amunisi yang tidak jauh dari KBRI itu sudah dikuasai oleh militan, tapi kok KBRI enggak tahu? Itu yang akan kita pelajari, barangkali di sana harus ada ahli intelijen,” kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Menurut dia, analisa intelijen diperlukan untuk mengambil langkah preventif apabila terjadi konflik di suatu negara. Dengan demikian, jika terdapat WNI yang masih berada di negara konflik dapat diperingatkan untuk segera meninggalkan negara tersebut. (baca: Jokowi Prihatin KBRI Jadi Sasaran Serangan di Yaman)

“Kita nota supaya lebih hati-hati lagi. Itu kan dekat sekali dengan gudang amunisi, ya seharusnya segera pergi WNI kita,” ujarnya.

Pemerintah RI mengecam keras serangan udara yang terjadi di Sana'a, Yaman, Senin (20/4) pukul 10.45 waktu setempat. Serangan itu menyebabkan gedung dan kendaraan milik Kedutaan Besar RI rusak serta melukai dua warga negara Indonesia. (baca: Foto-foto Kerusakan di KBRI Yaman Setelah Dibom)

Saat kejadian, 17 WNI berada di gedung KBRI Sana'a. Mereka terdiri dari 4 anggota tim evakuasi asal Jakarta, 6 orang staf KBRI, 5 buruh migran Indonesia yang menunggu evakuasi ke Tanah Air, dan 2 mahasiswa. Pemerintah sudah memerintahkan ke-17 WNI itu segera meninggalkan Sana'a menuju Al Hudaydah.

Pemerintah hingga saat ini telah memulangkan 1.973 WNI di Yaman ke Tanah Air. Sebagian besar dari mereka mahasiswa. (baca: Kemenlu: Bom KBRI Sana'a Awalnya Ditujukan untuk Depo Amunisi Yaman)

Wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir, melaporkan, sejumlah kantor kedutaan asing dekat KBRI juga rusak berat akibat imbas serangan udara yang dilancarkan pesawat tempur koalisi negara Arab yang dipimpin Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com