Ia langsung meminta pertimbangan Kompolnas terkait penetapan tersangka itu. Malam itu Presiden memanggil Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kalla hanya tertawa saat disinggung Kompas, dirinya ditegur Jokowi karena ikut disebut-sebut mendukung Budi.
Ekspresi penolakan
Rakyat pun gaduh. Pengguna media sosial menyampaikan ekspresi penolakan terhadap pencalonan Budi. Mereka tak ingin lembaga penegak hukum dipimpin seorang berstatus tersangka. Hingga malam, tanggapan Presiden terkait status tersangka calon Kapolri belum juga muncul. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto kemudian menjanjikan Presiden akan rapat pada Rabu (14/1) pagi pukul 07.30.
Namun, rapat tak jadi berlangsung. Wapres datang pukul 08.30. Tak lama langsung ke gedung Mahkamah Konstitusi menghadiri acara pengucapan sumpah pimpinan baru.
Siangnya, Presiden dan Wapres beserta sejumlah menteri sudah harus hadir dalam forum konsultasi pimpinan lembaga tinggi negara. Meski tidak khusus membahas soal pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri, diakui kasus itu disinggung. Semuanya sepakat diserahkan kepada aturan yang berlaku dan proses politik yang berlangsung di DPR. Waktu itu, setelah
uji kelayakan, esoknya dilanjutkan dengan penetapan Budi sebagai Kapolri dalam sidang paripurna.
Hari itu, Presiden juga didatangi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Wapres Kalla ikut hadir. Di tengah persoalan itu, Presiden tetap menjalankan agenda pemerintahan dengan memimpin rapat kabinet terbatas. Untuk pertama kalinya, Presiden resmi memberikan pernyataan soal Budi. Katanya, Presiden menunggu proses hukum di KPK dan proses politik di DPR. Sebelum memberikan pernyataan, Presiden mengaku senang karena badan pesawat AirAsia yang jatuh ditemukan. Meski mengaku gembira, terlihat ketegangan di wajahnya.
Sisa ketegangan masih terlihat saat Jokowi didampingi Kalla dan Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman, Jumat malam, mengumumkan penundaan Budi sebagai Kapolri. Namun, hujan deras pun langsung turun mengguyur kawasan istana.(NDY/WHY/SON/HAR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.