Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehangatan Tentara Indonesia dan Jepang di Tengah Pencarian QZ8501

Kompas.com - 05/01/2015, 07:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis


PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Pada Minggu (4/1/2015) sore, kapal perang Jepang, Takanami DD110, merapat ke posisi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh yang berada di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sebuah perahu karet membawa empat tentara Angkatan Laut Jepang dan langsung menuju ke KRI Banda Aceh. Sesampainya di atas KRI Banda Aceh, empat tentara Jepang mendapatkan sambutan hangat dari para prajurit TNI AL.

Ya, ada kehangatan antar-pasukan yang terlibat dalam proses pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8510. Kerja kemanusiaan ini turut mempererat hubungan antar-pasukan kedua negara.

Salah satu prajurit TNI rupanya cukup fasih berbahasa Jepang. Sementara itu, prajurit lainnya berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Ternyata, tujuan kunjungan para tentara Jepang ini ialah untuk meninjau kondisi helipad yang ada di KRI Banda Aceh. Jika dalam keadaan darurat helikopter jenis blackhawk milik mereka tidak bisa mendarat di kapal sendiri karena suatu hal, mereka bisa menggunakan helipad yang ada di KRI Banda Aceh.

"Ini biasa kalau sedang operasi darurat begini, saling pinjam helipad," kata pilot Skuadron Udara TNI AL Mayor Sugiran.

Di bawah guyuran hujan, pilot helikopter Jepang, Suzuki, langsung melakukan pengukuran luas helipad di KRI Banda Aceh. Dia berkeliling helipad dengan sebuah alat yang dapat mengukur panjang, lebar, hingga tingkat kemiringan landasan heli. Kualitas besi untuk landasan juga ikut diteliti, apakah cukup baik atau tidak untuk menahan bobot helikopter Jepang yang jauh lebih besar dan berat. Tali untuk mengikat helikopter setelah mendarat juga dicek kualitasnya.

"Hasil pengecekan tadi, helikopter mereka masih bisa didaratkan di sini kalau darurat," kata Sugiran.

Sebagai timbal baliknya, helikopter Skuadron Udara milik TNI AL juga bisa saja mendarat di helipad kapal Jepang dalam kondisi darurat. Namun, pengecekan kondisi helipad seperti yang dilakukan tentara Jepang tidak diperlukan.

"Helipad mereka kan besar, sementara helikopter kita kecil. Pasti bisa mendarat di sana,"  kata Sugiran.

Setelah tujuan utama terkait helipad selesai, pertemuan tentara kedua negara dilanjutkan dengan beramah tamah. Empat tentara jepang diundang masuk ke lounge room perwira. Di sana, para "petinggi" KRI Banda Aceh, seperti Komandan Gugus Keamanan Laut Barat Laksma TNI Abdul Rasyied dan Komandan KRI Banda Aceh Letnan Kolonel Laut (P) Arief Budiman, ikut bergabung. Hidangan sederhana khas Indonesia, seperti keripik dan teh manis hangat, sudah dihidangkan.

Meski ada kendala perbedaan bahasa, obrolan antara kedua belah pihak masih terlihat "nyambung". Bahan obrolan masih menyangkut pertukaran helipad dan hal-hal yang berhubungan dengan angkatan laut. Topik pembicaraan serius, tetapi tak jarang diselingi canda tawa dari kedua pihak.

Menutup pertemuan, kedua pihak saling bertukar cendera mata, yakni topi dari kapal perang masing-masing. Topi dari Indonesia bercorak hitam dengan tulisan "KRI Banda Aceh" dan sketsa kapal yang ada di bawah tulisan.

Adapun topi dari jepang bertuliskan "Takanami" yang juga terdapat sketsa kapal di bawahnya. Ternyata, setiap kapal angkatan laut di semua negara memiliki topi khusus sebagai ciri khas. Setelah itu, kedua belah pihak juga menyempatkan foto bersama di atas dek KRI Banda Aceh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com