Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selanjutnya, Jokowi Harus "Blusukan" Cek Kinerja Para Menteri

Kompas.com - 21/12/2014, 20:53 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo diminta untuk mengecek kinerja para menterinya melalui "blusukan". Politikus Partai Golkar Misbakhun menilai, sudah saatnya Jokowi mengecek langsung ke lapangan apakah betul menteri-menterinya bekerja sesuai dengan arahan Presiden.

"Jokowi harus berhenti 'blusukan' yang pencitraan. Tahap berikutnya, 'blusukan' Presiden harus bersifat incognito, menyamar, mengecek langsung apakah betul menteri-menteri ini melakukan sesuai yang diperintahkan," kata Misbakhun di Jakarta, Minggu (21/12/2014) saat menghadiri pemaparan survei Cyrus Network mengenai penerimaan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Kalla.

Ia mencontohkan kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang diperintahkan Presiden untuk menenggelamkan kapal asing pencuri ikan. Jokowi sempat menyinggung instruksinya untuk menenggelamkan kapal-kapal ilegal yang baru dilaksanakan setelah tiga kali diingatkan.

Ia juga pernah mempertanyakan mengapa baru sedikit kapal asing pencuri ikan yang ditenggelamkan. "Contoh Presiden katakan tenggelamkan tapi yang ditenggelamkan hanya tiga. Presiden sudah punya keluhan terhadap menterinya. Maka cara kerja Presiden ke depannya harus incognito. Beliau bisa-bisa sudah ada di Natuna, beliau bisa-bisa pergi ke Papua cek dana otsus, pembanguan reklamasi pantai atau apakah perusahaan tambang jalankan program lingkungan hidup," papar Misbakun.

Menurut dia, 'blusukan' yang sama pernah dilakukan mantan Presiden Soeharto dalam mengecek kinerja para menteri.

Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan Cyrus Network menunjukkan hanya empat menteri Jokowi-Kalla yang mendapat perhatian masyarakat selama dua bulan memerintah. Keempat menteri tersebut adalah Menteri Koordinator Pemberdayan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Sosial Khofifah Indarparawansah, serta Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan.

Survei ini dilakukan selama 1 hingga 7 November 2014 terhadap 1.220 responden yang tersebar di 33 provinsi. Responden dalam survei ini adalah penduduk Indonesia yang berumur minimal 17 tahun dan sudah menikah.

Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan para responden. Adapun tingkat kepercaayaan dalam survei ini sebesar 95 persen dan batas kesalahan (margin of error) lebih kurang 3,1 persen.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa Susi adalah menteri yang dianggap memberikan harapan dengan presentasi lebih besar dibandingkan tiga menteri populer lainnya. Sebanyak 28,7 persen menilai Susi memberi harapan jika dilihat dari kinerjanya. Sedangkan yang meragukan Susi hanya enam persen. Sisanya, yakni 65,4 responden mengaku tidak tahu.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com