Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI Prediksi Golkar Akan Terpuruk, Poros Muda Golkar Desak Rekonsiliasi

Kompas.com - 19/12/2014, 21:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga mengatakan, survei terbaru yang dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dengan menyatakan suara Golkar akan merosot menjadi 8,4 persen merupakan capaian terendah dalam sejarah perjalanan politik.

Menurut Andi, survei LSI mengonfirmasi apa yang sudah disampaikan oleh Poros Muda Golkar beberapa waktu lalu. Jika Golkar tidak segera melakukan rekonsiliasi maka partai berlambang pohon beringin itu terwujud menjadi partai papan tengah di Pemilu 2019.

"Seharusnya fakta-fakta tersebut bisa membuka akal sehat kedua belah pihak (kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono) bahwa semakin berlarutnya dualisme kepengurusan DPP Golkar justru akan merugikan partai. Merugikan kedua belah pihak," kata Andi melalui pesan singkatnya, Jumat (19/12/2014).

Andi menuturkan, seharusnya para senior di kedua kubu yang saat ini berbeda pandangan bisa memberikan contoh bagi generasi Golkar di bawahnya. Menurut Andi, alangkah baiknya jika kedua kubu yang saat ini berseteru mampu meninggalkan warisan yang baik untuk kader muda di partai berlambang beringin itu.

"Poros Muda mengajak segenap komponen generasi muda Golkar untuk bersatu dan aktif melakukan langkah-langkah politik untuk menyelesaikan konflik yang ada. Berlarutnya konflik tersebut, bukan hanya merugikan partai Golkar, tapi juga merugikan kader-kader muda, sebagai pewaris masa depan Partai Golkar," ujarnya.

Masih kata Andi, kader-kader muda Golkar berhak menerima warisan yang baik dan bukan sebaliknya. Menurut dia, para kader muda Golkar tidak boleh diam dan terkungkung oleh partonase politik.

"Kuatnya budaya patron client di tubuh Golkar dan lemahnya komunikasi politik dikalangan generasi muda, merupakan sumber utama tidak terkonsolidasi gerakan kaum muda Golkar untuk merealisasikan regenerasi di tubuh partai," ucapnya.

Golkar mengalami dualisme kepemimpinan setelah kubu Aburizal dan kubu Agung Laksono mengadakan munasnya masing-masing. Kedua kubu kemudian mendaftarkan kepengurusan hasil munas itu ke Kementerian Hukum dan HAM.

Namun, Menkumham mengatakan, kementerian menyimpulkan untuk mengembalikan penyelesaian dualisme kepemimpinan Golkar ke internal partai tersebut. (Baca: Tak Putuskan Apa Pun, Kemenkumham Kembalikan Penyelesaian Konflik ke Internal Golkar)

Pemerintah menilai bahwa munas yang digelar dua kubu di internal Golkar adalah sah. Akhirnya, kepengurusan Golkar yang diakui pemerintah saat ini adalah kepengurusan lama yang di dalamnya mencatat Aburizal Bakrie, Agung Laksono, dan Priyo Budi Santoso sebagai pengurus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com