Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Miskin Terakses Bank

Kompas.com - 05/11/2014, 15:35 WIB

Menabung

Sementara itu, sampai Senin sore, sebanyak 542 rumah tangga miskin di Jakarta telah menerima PSKS dari pemerintah. Alih-alih menarik semua bantuan, 25 persen rumah tangga sasaran masih menyisakan sebagian di antaranya sebagai
simpanan.

"Ada yang menyisakan Rp 200.000, ada yang Rp 100.000. Macam-macam. Intinya ada kecenderungan untuk menabung. Ini bagus," kata Group Head E-Banking Bank Mandiri Rahmat B Triaji.

Tahun ini, Bank Mandiri menyalurkan melalui PT Pos. Selanjutnya, Bank Mandiri akan menggandeng agen berbadan hukum, seperti jaringan ritel dan agen pribadi.

Untuk jaringan ritel, Bank Mandiri menargetkan sudah bisa bekerja sama dengan 30.000 ritel di Indonesia pada 2015. Sementara untuk agen individu targetnya 9.000 orang.

Kepala Departemen Komunikasi TNP2K Ruddy Gobel mengatakan, dengan sistem integral ini, setiap kementerian tinggal menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Seluruh jaringan sudah terkoneksi sehingga tidak perlu lagi ada perbedaan data antara kementerian dan lembaga.

Dengan layanan keuangan digital, diharapkan masyarakat tidak lagi dibatasi oleh keberadaan bank atau mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Mereka bisa mengirim dana lewat telepon seluler dan mengambil uang tunai lewat agen yang ditunjuk oleh bank penyimpan dana yang sekarang dipercayakan kepada Bank Mandiri.

"Mekanismenya adalah Kartu Perlindungan Sosial ditukar dengan empat kartu yang ada, meliputi KKS, SIM card berisi e-money, KIP, dan KIS, di kantor pos atau agen resmi yang dipilih Bank Mandiri di sebuah loket yang kemudian dicocokkan dengan identitas penerima. Di loket berikutnya, kartu diaktifkan dan penerima akan menerima pesan singkat lewat telepon seluler berupa notifikasi jumlah saldo simpanannya. Setelah itu, pencairan bisa langsung dilakukan, entah sebagian atau keseluruhan saldo," ujar Ruddy Gobel.

Sementara itu, untuk pembagian KIP, proses pengajuan dilakukan di sekolah masing-masing penerima yang merupakan anak usia sekolah dari 1 juta keluarga kurang mampu penerima layanan ini. Jumlah total penerima KIP adalah 157.943 anak. Sementara untuk KIS, masyarakat bisa langsung mendaftarkan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Pemberlakuan layanan keuangan digital ini diharapkan juga mendorong minat masyarakat untuk terbiasa menyimpan uang mereka. Selain bisa menabung, mereka juga dapat memanfaatkan layanan ini untuk kebutuhan lain, seperti membayar tagihan listrik dan telepon seluler.

Sosialisasi

Program bantuan nontunai itu disambut warga dengan antusias. Meski begitu, warga masih mengeluhkan minimnya informasi cara mendapatkan tiga kartu tersebut.

Jaimah (35), warga Kelurahan Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, yang ditemani adik laki-lakinya, Solihin (34), tiba di Kantor Pos Besar, Jalan Lapangan Banteng Utara, Jakarta, sejak pukul 09.00 atau satu jam setelah kantor beroperasi. Keinginannya hanya satu, yakni menukarkan KPS miliknya dengan KKS dan sebuah kartu telepon seluler.

Keduanya mengungkapkan telah melihat tayangan berita di televisi yang menyebutkan bahwa pemilik KPS bisa menukarkan kartunya di kantor pos sejak Senin, bahkan pemerintah sudah menyiapkan 1 juta kartu telepon seluler.

Namun, harapan mereka pupus. Pihak Kantor Pos tidak melayani penukaran KPS dengan KKS dan kartu telepon seluler, dengan alasan layanan tersebut hanya dilakukan pada Senin. (IAM/MED/ABK/LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com