Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Ideologi Saya adalah Demokrasi yang Kuat dan Matang

Kompas.com - 10/10/2014, 15:48 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, kemajuan dan kematangan demokrasi yang dicapai selama ini digunakan untuk mencapai kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu.

"Kesimpulan dari reformasi yang dijalankan saat ini adalah untuk mendorong demokrasi kita sebagai pelayan untuk kebutuhan masyarakat, bukan untuk kepentingan sejumlah elite tertentu," kata Presiden saat membuka Bali Democracy Forum di Nusa Dua, Bali, Jumat (10/10/2014), seperti dikutip Antara.

Kepala Negara mengatakan, ketika ada sebuah sistem politik menjadi elitis, mata rantai antara pembangunan politik, kemajuan sosial, ekonomi, dan juga partisipasi publik akan terputus. (Baca: SBY Beberkan Perjanjian dengan Koalisi Merah Putih soal Perppu Pilkada)

"Sejak era reformasi berlangsung pada 1998, demokrasi Indonesia tumbuh semakin kuat. Sebagai salah seorang yang percaya pada demokrasi, saya bangga bisa menjadi salah satu bagian dari proses transformasi itu, baik sebagai jenderal, politisi, dan presiden keenam RI," katanya.

"Demokrasi Indonesia saat ini terus maju dan berkembang, di samping apa yang sudah dicapai saat ini, sejumlah tantangan menunggu kita di masa mendatang. Bila kita bisa melalui tantangan ini, demokrasi Indonesia akan semakin kuat," ujar SBY.

Presiden mengatakan, meski telah memiliki sejumlah capaian, dalam demokrasi Indonesia masih ada beberapa tantangan, antara lain kebebasan yang berlebihan, kampanye politik yang masih diwarnai dengan kampanye hitam, dan hal-hal lainnya.

"Ideologi saya adalah demokrasi yang kuat dan matang, ekonomi yang kuat dan juga komitmen yang kuat untuk melindungi lingkungan," pungkas SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com