Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Batas Waktu Partai yang Ingin Gabung ke Kabinet Jokowi Hanya sampai 1 Oktober!"

Kompas.com - 29/09/2014, 23:22 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Effendi Simbolon mengancam partai Koalisi Merah Putih yang berniat masuk dalam kabinet Jokowi-Jusuf Kalla segera menentukan sikapnya. Menurut Effendi, tiket masuk bagi Koalisi Merah Putih untuk bergabung ke pemerintahan hanya sampai 1 Oktober. PDI-P tidak menerima keberadaan partai lain yang masuk di tengah jalan.

"Sekarang boarding pass-nya ditetapkan tanggal 1 Oktober. Kalau mau ikut, ya ayo. Kalau sudah lebih dari itu, ya kita berangkat saja dengan yang ada. Toh dunia belum akan kiamat. Kebersamaan di pemerintahan harus didukung juga dengan kebersamaan di parlemen," ujar Effendi di Kompleks Parlemen, Senin (29/9/2014).

Menurut Effendi, Koalisi Merah Putih yang berniat gabung dengan kabinet Jokowi-JK harus menunjukkan dukungannya terhadap koalisi Jokowi-JK dalam parlemen. Effendi mengungkapkan, 1-3 Oktober mendatang akan menjadi masa kritis bagi koalisi pendukung Jokowi-JK, terutama dalam hal penentuan pimpinan DPR dan juga alat kelengkapan lain. Lantaran koalisi pengusung pemerintahan Jokowi-JK kalah jumlah, hampir dipastikan bahwa kursi pimpinan DPR dan alat kelengkapan akan dikuasai oleh Koalisi Merah Putih (KMP).

"Saya katakan, kalau mereka bergabung sampai tanggal 1 Oktober, mereka akan berguna. Kalau sesudah itu ya apa gunanya? Sama saja setelah memetik di satu tempat pindah lagi ke tempat lain. Tidak bisa begitu, apalagi dia tidak berkeringat," ucap Effendi.

Anggota Komisi VII DPR ini menuturkan, saat ini setidaknya ada dua partai Koalisi Merah Putih yang diprediksi mungkin merapat ke koalisi Jokowi-JK. Kedua partai itu adalah Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan.

Namun, Effendi menuturkan, apabila ternyata dua partai itu batal merapat, maka PDI-P tak akan mempersoalkannya. Dia mengatakan, Jokowi akan didukung oleh rakyat, sementara Koalisi Merah Putih akan berusaha menjegal di parlemen. Dengan mengandalkan kebijaan pro-rakyat, dia pun yakin bahwa Jokowi tak akan mudah dijegal.

"Kami siap kuat-kuatan di parlemen," imbuh dia.

Koalisi pengusung pemerintahan Jokowi-JK pada DPR periode 2014-2019 terdiri dari PDI-P, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura, dan Partai Nasdem. Jumlah ini kalah banyak dibandingkan Koalisi Merah Putih, yakni Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Gerindra. Sementara itu, Partai Demokrat memutuskan tak bergabung dengan kubu mana pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com