"Kami masih percaya bahwa dalam politik, tidak ada lawan yang abadi. Yang abadi hanya kepentingan. Kalau Golkar mau jujur, di antara partai-partai koalisi, justru Golkar sudah menjadi 'wakil presiden' dengan adanya JK," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senin (25/8/2014).
Basarah berpendapat, meski Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar sudah menyatakan sikap sebagai oposisi, dia melihat bahwa dinamika partai berlambang pohon beringin itu tetap akan terjadi. "Kami masih melihat dinamika politik Golkar dalam beberapa minggu ke depan," ujarnya.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat ini menuturkan, komunikasi dengan Golkar dilakukan secara intensif melalui Jusuf Kalla. Dia menilai, pengaruh JK saat ini masih kuat. "Apalagi JK masih memegang KTA (kartu tanda anggota Partai Golkar). Nanti hubungan dengan Golkar tinggal diformalkan saja dalam waktu yang ditentukan," ungkap Basarah.
Seperti diberitakan, DPD Tingkat I Partai Golkar sepakat bahwa posisi mereka berada di luar pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Partai Golkar memilih berada di luar pemerintahan untuk menjalankan fungsi sebagai partai penyeimbang. Hal ini disampaikan setelah 30 pengurus DPD I Golkar mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.