Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Batal Netral, SBY Lihat Potensi Prabowo Kalahkan Jokowi

Kompas.com - 01/07/2014, 10:30 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarak mengatakan, Partai Demokrat sengaja menunggu momen yang tepat untuk secara resmi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pemilu presiden mendatang.

Dia berpendapat, partai tersebut terus mencermati tren elektabilitas Prabowo-Hatta dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, mulai melihat bahwa tren elektabilitas Prabowo-Hatta terus menaik.

Bahkan, kata dia, beberapa survei belakangan juga menyebutkan elektabilitas pasangan nomor urut satu itu telah menyalip pasangan nomor dua.

"Pak SBY sepertinya mulai membaca bahwa ada potensi Prabowo mengalahkan Jokowi dalam pilpres kali ini, sehingga dukungan tersebut dikeluarkan sekarang," kata Zaki saat dihubungi, Selasa (1/7/2014).

"Saat survei menunjukkan Prabowo masih jauh di bawah Jokowi, kartu politik berupa dukungan ini akan disimpan," lanjutnya.

Menurut Zaki, SBY adalah tipikal politisi yang sangat hati-hati dalam melakukan kalkulasi politik. SBY, kata Zaki, ingin agar dukungan yang diberikan partainya berdampak signifikan terhadap kemenangan Prabowo-Hatta.

Dia melanjutkan, SBY ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah king maker dalam pemilu presiden kali ini. Bukan tidak mungkin, lanjut Zaki, SBY yang hingga saat ini masih di belakang layar akan turun langsung untuk memberikan dukungan bagi kemenangan Prabowo-Hatta.

"Dengan melakukan serangan kilat ini atau blitzkrieg, ia (SBY) meyakini menjadi penentu pertarungan pilpres ini," tandasnya.

Sebelumnya, Demokrat resmi menyatakan dukungan kepada Prabowo-Hatta. Secara formal ketika pendaftaran peserta pilpres di KPU, Demokrat bersikap netral setelah gagal membentuk poros baru untuk mengusung capres Konvensi.

Dengan dukungan Demokrat itu, sudah ada tujuh parpol pendukung Prabowo-Hatta. Enam partai lain, yakni Gerindra, PAN, Golkar, PKS, PPP, dan PBB. Sementara itu, pasangan Jokowi-JK "hanya" diusung lima partai, yakni PDI-P, Nasdem, Hanura, PKB, dan PKPI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com