Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mengapa Anda Layak Dipilih, Pak Jokowi?"

Kompas.com - 30/06/2014, 20:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Joko "Jokowi" Widodo hanya tersenyum lebar ketika ditanya oleh wartawan, "Mengapa Anda layak dipilih rakyat dalam pemilihan presiden pada 9 Juli 2014?" Pertanyaan itu dilontarkan seusai Jokowi buka puasa bersama di kantor DPP Nasdem, Cikini.

Lantas, apa jawaban Jokowi? "Yang jelas, presidennya benar-benar barulah. Apanya yang baru? Ya visi, misi, programnya," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, belasan tahun sudah demokrasi di Indonesia hanya diisi oleh wacana dan retorika tanpa aksi yang nyata. Oleh sebab itu, yang dibutuhkan saat ini adalah pemimpin yang berkomitmen dalam pelaksanaan program-program tersebut.

"Kita tidak ingin banyak retorika, wacana. Kita ingin konkret, real. Itu yang akan menjadi pembeda kami," lanjut Jokowi.

Hal kedua mengapa Jokowi layak dipilih oleh rakyat, lanjut dia, adalah latar belakang hidup berasal dari rakyat sendiri. Jokowi memiliki pengalaman yang nyata soal kebijakan pemerintah, sebut saja saat rumahnya di tepi kali digusur oleh pemerintah.

"Saya merasakan kehidupan rakyat. Oleh sebab itu, cara mengambil kebijakan saya pun berbeda," lanjut dia. Hal ketiga yang membuat Jokowi merasa layak dipilih rakyat adalah ketegasannya mengambil keputusan. Menurut Jokowi, ketegasan bagi pejabat publik bukan diukur oleh gesture, postur tubuh, atau wajah, melainkan keputusan yang diambil, apalagi keputusan yang menuai risiko bagi jabatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com