Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pasar, Jokowi Bukan "Blusukan" Biasa

Kompas.com - 03/06/2014, 11:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -- Juru bicara tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ferry Mursydan Baldan, mengungkapkan bahwa aksi blusukan Jokowi ke pasar tradisional bukan asal blusukan. Ada konsep yang ditawarkan Jokowi demi menyelamatkan pasar Indonesia.

"Jokowi paham benar bahwa pasar tradisional harus diselamatkan dan dimajukan," ujarnya melalui siaran pers, Senin (2/6/2014).

Prinsip pasar tradisional harus diselamatkan, menurut Ferry, mutlak diperlukan. Berdasarkan data yang dimiliki, sepanjang 2007 hingga 2011 jumlah pasar tradisional menyusut 29 persen, sementara pasar modern tumbuh 75 persen. Jumlah pasar tradisional pun rata-rata berusia di atas 25 tahun sehingga kondisinya tak layak.

Di sisi lain, lanjut Ferry, pasar tradisional jadi penopang sektor unit usaha mikro, kecil, dan menengah yang jumlah unit usahanya tercatat berkontribusi 99,99 persen, sementara unit usaha besar hanya berkontribusi 0,01 persen. "Artinya apa? Keberpihakan negara terhadap sirkulasi utama ekonomi kerakyatan sangat rendah. Sebaliknya membiarkan pasar modern bertumbuh pesat. Hasilnya, pasar tradisional mati digilas," lanjut Ferry.

Ferry melanjutkan, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla menawarkan program revitalisasi atau pembangunan pasar tradisional, bukan malah menggusur. Tujuannya, agar pasar tradisional menjadi pusat ekonomi kerakyatan di dalam rantai perdagangan nasional.

"Pak Jusuf Kalla pernah bilang, indikator baik atau buruk perekonomian Indonesia bukan dilihat pada pasar modal, melainkan di sektor riil. Misalnya di Pasar Tanah Abang, Pasar Senen, dan lain-lain," ujarnya.

Diberitakan, pasar tradisional tidak pernah luput dari tujuan blusukan Joko Widodo. Baik dahulu sebagai wali kota di Solo, gubernur di Jakarta, maupun calon presiden, pasar selalu menjadi lokasi favorit Jokowi. "Pasar itu potensi ekonomi rakyat. Produk para petani, nelayan, perajin, semuanya ada di sana," ujar Jokowi seusai blusukan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Senin kemarin.

"Yang harus kita lakukan kini itu merenovasi, membangun pasar. Pasar harus jadi show room mereka. Pasar tradisional harusnya ndak kalah dengan pasar modern," sambung Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com