Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitra Ingatkan Politik Kroni dalam Penganggaran di DPR

Kompas.com - 10/03/2014, 13:48 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menilai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2009-2014 tidak memberikan porsi besar bagi rakyat dalam bidang anggaran. Sekretaris Jenderal Fitra Yenny Sucipto mengatakan, dalam menjalankan fungsi budgeting, DPR lebih berpihak kepada kepentingan politik kelompok tertentu tanpa memperhatikan kepentingan rakyat.

"Yang paling pahit adalah saat DPR menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak). Kenaikan BBM menjadi ajang tawar-menawar antarparpol di DPR," ujar Yenny dalam jumpa pers di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2014).

Dia mengatakan, DPR seharusnya tidak perlu mencabut subsidi BBM dengan alasan kesehatan fiskal. Biaya subsidi BBM, kata Yenny, seharusnya dapat ditutup dengan laba ditahan di badan usaha milik negara (BUMN) yang kisarannya mencapai Rp 407,5 triliun pada tahun anggaran 2012. "Tapi DPR malah memilih untuk menambah utang baru sebesar Rp 63,4 triliun dalam APBN-P 2013," ujarnya.

Yenny juga mengkritik postur APBN yang ia sebut tidak pro-rakyat. Di antaranya adalah anggaran kesehatan yang hanya berkisar 2 persen, sektor pertanian sekitar 3-4 persen, dan infrastruktur sebesar 10 persen. Sementara itu, cicilan utang dan bunga utang justru mendapat porsi 20 persen dalam APBN. Menurut Yenny, DPR justru mengalokasikan anggaran yang begitu besar untuk pos-pos lain, seperti dana penyesuaian atau dana optimalisasi. Dana yang didiskresi melalui Badan Anggaran DPR ini, kata dia, sangat rawan digunakan untuk kepentingan elite-elite politik.

Yenny menyebutkan, Pasal 23 Ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa APBN adalah perwujudan pengelolaan keuangan negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat Indonesia untuk memilih calon legislatif yang berkualitas dalam hal anggaran. Jika tidak, maka dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakberpihakan anggaran bagi rakyat.

"Fungsi budgeting itu penting karena berhubungan dengan pengelolaan uang untuk rakyat. Politik oligarki, kroni, di bidang anggaran akan kembali mendominasi, didominasi wajah lama," kata Yenny.

Pada hari sebelumnya, anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Divisi Korupsi Politik, Donal Fariz, kecewa terhadap pembengkakan anggaran DPR RI tahun 2015 yang mencapai lebih dari Rp 700 miliar. Menurut Donal, pembengkakan anggaran itu merupakan bentuk korupsi kebijakan karena dilakukan secara sadar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

Nasional
Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Nasional
Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Nasional
Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Nasional
Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Nasional
Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Nasional
Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Satgas Judi "Online" Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Nasional
PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi 'Online' ke MKD

PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi 'Online'

MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi "Online"

Nasional
Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Nasional
PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Nasional
Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Nasional
Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Nasional
Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com