Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran DPR Membengkak Rp 719 Miliar

Kompas.com - 06/03/2014, 17:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Meski rencana gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat batal dilakukan, anggaran DPR tetap saja membengkak untuk tahun 2015. Peningkatan anggaran DPR dari tahun 2014 ke tahun 2015 mencapai Rp 719 miliar.

Hal ini terungkap dalam laporan Badan Urusan Rumah Tangga yang dibacakan Wakil Ketua BURT Adjeng Ratna Suminar dalam rapat paripurna, Kamis (6/3/2014). Adjeng melaporkan, berdasarkan hasil pembahasan bertingkat hingga ke pimpinan DPR, BURT menyampaikan Rancangan Kegiatan dan Anggaran DPR RI tahun 2015 sebesar Rp 3.969.285.987.000.

"Naik 22,13 persen dibandingkan DIPA tahun 2014 sebesar Rp 3.250.069.725.000," ujar Adjeng.

Peningkatan itu sekitar Rp 719 miliar. Kendati membesar, Adjeng menyatakan besaran rancangan anggaran DPR tahun 2015 ini hanya 0,21 persen dari Belanja Negara dalam APBN 2014.

Rancangan anggaran DPR itu terbagi ke dalam satuan kerja Dewan dan satuan kerja sekretariat jenderal. Satuan kerja Dewan seperti pelaksanaan fungsi legislasi Rp 518 miliar, pelaksanaan fungsi anggaran Rp 81 miliar, pelaksanaan fungsi pengawasan Rp 360 miliar, dan penguatan kelembagaan Rp 1,92 triliun.

Sementara satuan kerja Setjen terdiri dari dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Rp 636 miliar serta peningkatan sarana dan prasarana sebesar Rp 442 miliar. "BURT melaporkan hasil pembahasan rancangan anggaran dalam rapat paripurna untuk ditetapkan," imbuh Ratna.

Wakil Ketua DPR Pramono Anung lalu meminta pandangan setiap fraksi. Hasilnya, anggaran DPR tahun 2015 yang akan dinikmati oleh para anggota Dewan periode 2014-2019 ini disetujui tanpa hambatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com