Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ford Foundation Sediakan Rp 9 Miliar bagi Perubahan Sosial via Teknologi Seluler

Kompas.com - 20/01/2014, 12:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.COM - Ford Foundation Indonesia menyediakan dana hibah sebesar 750 ribu dollar AS (setara Rp 9 miliar) untuk publik dalam rangka merangsang perubahan sosial yang lebih adil dengan menggunakan teknologi seluler.

Dana akan diberikan kepada siapa saja -perorangan, kelompok atau lembaga- yang dapat menawarkan upaya-upaya perubahan sosial berbasis teknologi seluler. Upaya-upaya yang ditawarkan bisa berbentuk produksi dan penyampaian konten, rekayasa piranti lunak, atau rekayasa perangkat keras.

Demikian menurut keterangan pers Ford Foundation Indonesia yang diterima Kompas.com, Senin (20/1/2014).

Ford Foundation mengandeng tiga organisasi pendukung, yaitu Wikimedia Indonesia, ICT Watch dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), untuk meluncurkan program bertajuk Cipta Media Seluler itu. Keterangan itu menyebutkan, program tersebut akan diluncurkan secara online hari ini.

Para penerima dana harus lolos seleksi yang dilakukan tim seleksi awal dan publik yang kemudian akan diteruskan pada tim seleksi akhir untuk dikaji ulang. Penentuan penerima hibah akan dilakukan tim seleksi akhir yang terdiri dari tim independen.

Keterangan pers itu menyatakan, upaya seluler menjadi fokus pemberian hibah Ford Foundation  tahun ini karena akses masyarakat dalam penggunaan seluler tinggi dan medium tersebut digunakan lintas kelompok pendapatan masyarakat, baik di desa maupun di kota.

"Pemanfaatan teknologi seluler untuk upaya sosial dirasa belum dieksplorasi dengan maksimum di Indonesia dimana pelaku industri tetap memperlakukan pengguna ponsel berpenghasilan rendah sebagai konsumen, dan bukan produsen konten yang dapat diaktifkan untuk menghasilkan pengetahuan dalam ekonomi informasi. Sementara peneliti dan wartawan yang mengikuti industri seluler cenderung lebih fokus pada pertumbuhan penggunaannya oleh masyarakat Indonesia dan bukan menggali kemungkinan ponsel dalam menyelesaikan masalah kepentingan publik," kata keterangan itu.

Pihak Ford Foundation melihat bahwa dibandingkan medium lain seperti video, radio, dan web, penggunaan seluler untuk perubahan sosial dirasa lambat dikembangkan karena membutuhkan upaya ekstra dari pelaku perubahan sosial dalam mengorganisasi penerima manfaat.

Heidi Arbuckle, program officer untuk hak bermedia Ford Foundation Indonesia, sebagaimana dikutip keterangan itu, berharap hibah ini bisa merangsang dan mengajak masyarakat untuk ikut peduli tentang hak dan tanggung jawab mereka sebagai pengguna teknologi seluler dan pelaku media. Karena benang merah yang sama dari persoalan-persoalan mendasar di dunia adalah pergulatan dalam menciptakan kehidupan sosial yang lebih adil untuk semua.

Formulir permintaan dana hibah dapat diperoleh di situs www.ciptamedia.org. Penerimaan permintaan ditutup pada 20 April 2014 dan pengumuman penerima hibah akan dilakukan pada 20 Juni. Dana akan mulai dikucurkan secara bertahap buat para penerima yang terpilih pada Agustus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com